Hastag #TenggelamkanGerindra Trending Gara-gara Arief Poyuono

Rabu, 17/06/2020 10:56 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono (suratkabar.id)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono (suratkabar.id)

Jakarta, law-justice.co - Ucapan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono yang menyinggung isu Partai Komunis Indonesia (PKI) direspon warganet di media sosial Twitter.

Akibatnya, tanda pagar atau tagar bertulis Tenggelamkan Gerindra menjadi trending topik.

Seperti diketahui, Arief Poyuono dalam video menyatakan isu kebangkitan PKI tak ada alias bohong.

Ia heran isu PKI hanya ramai dan muncul di era Joko Widodo. Menurut dia, isu PKI ini juga sebagai upaya mendelegitimasi Jokowi.

Dia bahkan menyebut yang memainkan isu PKI adalah kadrun atau kadal gurun. Kadrun merupakan istilah polarisasi politik untuk kelompok masyarakat yang aktif mengkritik pemerintahan Jokowi.

Warganet bereaksi dengan ikut mencecar Gerindra terkait pernyataan Arief Poyuono tersebut.

#TenggelamkanGerindra sudah jadi trending di Twitter sejak Rabu dini hari, 17 Juni 2020.

Hingga pukul 10:30 wib, setidaknya ada 7.600 lebih percakapan yang menggunakan tagar itu di Twitter.

Akun @Naolivia sambil menyertakan video Arief ditwitnya mengatakan kalau Gerindra pantas ditenggelamkan.

"Ini orang @Gerindra kan ? Kalo dia buat pernyataan spt ini pantaslah kalo ada tagar Punggung tangan dengan jari telunjuk mengarah ke bawah #TenggelamkanGerindra" kicaunya.

"Ciri2 Org yg biasa memanggil Umat Islam dgn sebutan Kadrun dan sekarang ada di dalam Partai @Gerindra" kicau akun @AssaMaulana.

Partai Gerindra akhirnya mengimbau agar Poyuono sebaiknya meminta memaaf karena sudah menyinggung isu sensitif usai menjadi sorotan warganet.

Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengingatkan agar Poyuono tak asal bicara yang memantik kontroversi publik.

Dia bilang Gerindra punya sikap menyangkut isu PKI. Ia menegaskan sikap Gerindra jelas anti PKI.

"Saya sarankan beliau minta maaf saja kepada publik kalau ucapannya sempat menyinggung. Kalau masih merasa Gerindra, seharusnya ikut garis partai," ujarnya seperti melansir vivanew.com.

Menanggapi itu, Arief Poyuono mengatakan trending #TenggelamkanGerindra tak perlu dianggap serius.

Menurutnya itu hanya ancaman omong kosong dari pihak yang gagal paham untuk Gerindra.

"Paling ngomong tengelamkan Gerindra orang gagal paham kali ya. Enggak punya pengaruh kali. Yuk kita buktikan aja nanti di Pemilu 2024," ujarnya.

Dia yakin trending tagar itu tak akan berpengaruh terhadap Gerindra di Pemilu 2024. Kata Poyuono, justru Gerindra akan jadi kapal induk politik nasional.

"Enggak laku main isu PKI bangkit. Zaman sudah berubah. Generasi baru Indonesia udah di era digital. Sudah cerdas. Masih Ingat kan justru setiap capres yang diserang dan diisukan dengan PKI justru menang," tutur Poyuono.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengaku heran kenapa era pemerintahan Jokowi selalu diserang isu PKI di dalam video yang viral di media sosial.

Kata dia, berbeda dengan pemerintahan presiden sebelumnya seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri yang tak pernah diserang isu PKI.

Selain menyebut kadrun, ia juga menyinggung upaya yang merusak perdamaian dengan memainkan isu PKI untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

"Seperti itu kan aneh munculnya itu, cuma di era pak Joko Widodo saja. Sebelumnya enggak ada. Era SBY enggak ada, Mega enggak ada," katanya dalam video tersebut.

Berikut pernyataan lengkap Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono:

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar