Ipar Menkeu Jadi Komisaris BUMN, Konsistensi Sri Mulyani Dipertanyakan

Senin, 15/06/2020 10:37 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Bisnis).

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Bisnis).

Jakarta, law-justice.co - Direktur Centre of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengkritisi soal pengangkatan Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi Komisaris BUMN Pelindo I.

Kata dia, disisi lain Sri Mulyani kerap berpidato di depan publik mengeni pentingnya menghindari terjadinya konflik kepentingan.

Menurut dia, pernyataan ini seperti meludah ke atas langit karena yang keluar dari mulut belum tentu sama dengan sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini sangat tidak etis. Di saat kita sedang fokus penanganan virus corona, eh ada menteri yang “menyusupkan” keluarganya jadi Komisaris BUMN. Kalau Bu Sri Mulyani kerap mengingatkan untuk menghindari konflik kepentingan, ini kan ibarat bu menteri meludah ke langit kena wajahnya sendiri," ujar Uchok Sky Khadafi seperti melansir rmol.id, Minggu 14 Juni 2020 kemarin.

Kata dia, adik ipar Sri Mulyani yang dimaksud adalah Ahmad Perwira Mulia Tarigan yang baru diangkat Kementerian BUMN sebagai Komisaris Independen Pelindo I pada 21 April 2020.

Ahmad Perwira Mulia Tarigan adalah suami dari adik kandung Sri Mulyani, Sri Wahyuni. Sehari-hari Ahmad Perwira Mulia Tarigan saat ini juga berprofesi sebagai staf pengajar di Universitas Sumatera Utara.

"Kami menemukan fakta bahwa ada keluarga dekat, yaitu adik ipar, Menteri Keuangan Sri Mulyani diangkat menjadi Komisaris Independen BUMN Pelindo 1," ucapnya.

Dia menambahkan, meski proses pengangkatan Komisaris BUMN memang menjadi domain dari Kementerian BUMN, namun Menteri BUMN pasti akan segan menolak jika Sri Mulyani menitip nama untuk dijadikan calon komisaris.

Terlebih BUMN masih sangat tergantung pada kucuran dana talangan dari Kementerian Keuangan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar