Sejumlah Aktivis Sambangi Rumah Novel: Kami Akan Perjuangkan Keadilan!

Senin, 15/06/2020 07:23 WIB
Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDEM, Iwan Sumule (dua dari kiri) bersama para aktivis dan Novel Baswedan. (rmol.id).

Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDEM, Iwan Sumule (dua dari kiri) bersama para aktivis dan Novel Baswedan. (rmol.id).

Jakarta, law-justice.co - Dukungan moril terhadap Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terus mengalir hingga saat ini.

Bahkan sejumlah aktivis dan tokoh Nasional mendatangi rumah Novel di Jalan Deposito T8 , RT 03/10, Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Minggu sore (14/6) kemarin sebagai bentuk dukungan.

Mereka yang hadir di antaranya, mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur, Adhie Massardi; pakar hukum tata negara, Refly Harun; mantan Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu; Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule; aktivis ProDEM Adamsyah Wahab dan pemikir dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDEM, Iwan Sumule mengatakan, kehadiran para tokoh dan aktivis ke kediaman Novel bertujuan untuk memberi dukungan dan semangat atas tuntutan ringan JPU kepada penyiram Novel yang dinilai tidak adil.

"Para aktivis datang ke sini untuk memberikan dukungan moral kepada bung Novel untuk tetap semangat melakukan penegakan hukum, dia harus tetap semangat, harus tetap berani," ujarnya seperti melansir rmol.id, Minggu 14 Juni 2020.

Selain itu kata dia, kehadiran mereka juga untuk merangkul Novel di dalam Satgas Pencari Keadilan bersama para pakar dan aktivis lainnya.

"Karena keadilan sudah hilang, kami akan bertindak sebagai Satgas Pencari Keadilan. Kami akan berjuang untuk mencari keadilan itu," tuturnya.

Disisi lain, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu mengatakan pertemuan ini juga menyepakati membentuk `New KPK`.

Namun dia menjelaskan, `New KPK` yang dimaksud bukanlah lembaga antirasuah seperti halnya yang sudah terbentuk, melainkan Kawanan Pencari Keadilan (KPK).

"Tadi semuanya sehati, keadilan harus dicari sehingga kami sepakat untuk membentuk new KPK, Kawanan Pencari Keadilan," ucapnya.

Menanggapi itu, Novel mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan para tokoh tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk juga tokoh-tokoh yang hadir yang telah memberikan perhatian, dukungan, dan keprihatinan terkait dengan apa yang saya alami sekarang ini. Terima kasih kepada semua pihak, kita bisa lihat banyak rakyat Indonesia yang merasakan bagaimana ketika keadilan atau nilai-nilai keadilan diinjak-injak dengan sembrono," ucap Novel Baswedan.

Menurut dia, tuntutan yang diberikan Jaksa Penuntut Umum kepada dua terdakwa penyiraman air keras, ganjil dan jauh dari rasa keadilan.

"Saya berharap, semoga ke depan kita punya harapan untuk bisa mendapatkan wajah hukum yang baik. Dan semoga masyarakat ke depan bisa mendapatkan keadilan dengan sebaik-baiknya. Kita berharap tidak ada lagi orang mendapat kedzoliman dalam proses-proses hukum," tegasnya.

Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 15.40 WIB berakhir sekitar pukul 16.55 WIB. Para tokoh kemudian langsung menuju ke tempat terjadinya penyiraman air keras yang jaraknya tidak jauh dari rumah Novel.

Rencananya pertemuan ini juga bakal dihadiri oleh mantan Menteri Keuangan era Presiden Gusdur, Rizal Ramli dan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.

Hanya saja karena alasan tertentu keduanya tidak bisa ikut dalam pertemuan tersebut.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar