Studi Harvard Sebut Corona Telah Menyebar di Wuhan Sejak Agustus 2019

Jum'at, 12/06/2020 12:26 WIB
Virus corona ciptakan ketakutan (foto: the hill)

Virus corona ciptakan ketakutan (foto: the hill)

Jakarta, law-justice.co - Hasil studi peneliti dari Harvard Medical School, Boston University of Public Health dan Rumah Sakit Anak Boston memperkirakan virus Corona telah menyebar di Wuhan pada awal Agustus tahun lalu.

Penilitian ini menganalisis citra satelit dari parkiran rumah sakit dan data mesin pencari melihat gambar antara Januari 2018 hingga April 2020.

Hasilnya, terjadi `peningkatan tajam` pengunjung rumah sakit mulai Agustus 2019 dan memuncak pada Desember 2019.

Menurut penelitian itu juga, peningkatan volume kendaraan bertepatan dengan kenaikan pencarian di mesin pencari China Baidu untuk keyword "batuk" dan "diare", sekitar tiga minggu sebelum peningkatan yang dikonfirmasi dalam kasus virus corona pada awal 2020.

"Peningkatan lalu lintas rumah sakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului awal pencatatan dari pandemi (virus) SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019," kata para peneliti dalam pracetak, yang diterbitkan oleh repositori DASH Harvard seperti melansir detik.com, Kamis, 11 Juni 2020.

Menanggapi itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan sangat menolak kesimpulan dari studi tersebut.

Menurutnya, penelitian itu tidak masuk akal karena hanya mengamati volume lalu lintas.

"Saya pikir itu tidak masuk akal. Sebenarnya sangat tidak masuk akan untuk menarik kesimpulan semacam itu berdasarkan pengamatan dangkal seperti volume lalu lintas," ujarnya.

Sementara, ketua virologi di University of Edinburgh profesor Paul Digard menganggap gambar lalu lintas rumah sakit untuk mendeteksi penyakit adalah ide yang menarik namun validitasnya kecil.

Hal itu dia ungkapkan kepada Science Media Centre di Inggris.

"Penting untuk diingat bahwa data korelatif (seperti yang diakui penulis) tidak dapat mengidentifikasi penyebab kenaikan kasus (COVID-19). Dengan memusatkan perhatian pada rumah sakit di Wuhan, studi ini memaksakan korelasinya," ujarnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar