Kasus Corona Melonjak Tajam, Jokowi Harus Batalkan New Normal

Kamis, 11/06/2020 10:53 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Presiden Joko Widodo (Foto: dok. Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pakar Politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mendesak Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk segera membatalkan rencana kehidupan normal baru (new normal).

Pasalnya menurut dia, kasus positif Covid-19 di Indonesia justru mengalami lonjakan drastis selama dua hari berturut-turut saat wacana tata kehidupan normal baru (New Normal) makin sering digaungkan oleh pemerintah.

Seperti diketahui kata dia, lonjakan jumlah positif Covid-19 kini mencapai lebih dari seribu orang per hari. Pada Selasa (9/6) mengalami penambahan 1.043 orang, dan mencapai 1.241 orang pada Rabu kemarin (10/6).

"Pemerintah jangan main-main dengan kesehatan warga, apalagi sangat rentan sekali warga di era New Normal terpapar Covid-19. Aturan yang ada juga jarang ditegakkan, hanya sebagai formalitas saja. Untuk itu saya menekankan batalkan New Normal, dan tegakkan aturan dengan maksimal," ujarnya seperti melansir rmol.id, Kamis 11 Juni 2020.

Dia menilai lonjakan kasus Covid-19 sebagai akibat dari terburu-burunya pemerintahan Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan transisi menuju era New Normal.

Oleh karenanya dia juga mendesak pemerintah untuk tidak main-main dengan kesehatan rakyat, dengan mengeluarkan kebijakan yang justru membahayakan nyawa rakyatnya sendiri.

Menurutnya masa transisi menuju New Normal belum saatnya diterapkan di saat kasus positif Covid-19 masih terus bertambah.

"Saya kira pemerintah terlalu buru-buru mengeluarkan kebijakan transisi atau New Normal. Buktinya, hanya beberapa hari justru lonjakan positif Covid-19 sangat signifikan mencapai 1.043 orang pada Selasa dan 1.241 orang kemarin," ucapnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar