BuzzeRp Jokowi Menambah Beban Krisis Saat Ini

Minggu, 07/06/2020 12:16 WIB
Fakir Miskin Dipelihara Panti Asuhan, Buzzer Dipelihara Negara. (Himawan S)

Fakir Miskin Dipelihara Panti Asuhan, Buzzer Dipelihara Negara. (Himawan S)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Amerika umumnya adalah The Geatest Man. Mulai dari Ford, Kennedy, Nixon, Bush, Eisenhower, adalah  satria Perang Dunia. Rosevelt presiden empat periode karena dipercaya rakyat.

Mereka memulihkan Amerika dari Great Depresion yang melanda dunia dan dengan kaki lumpuh melawan Nazi & Jepang. Presiden Soeharto suka tidak suka ialah pemimpin Asean yang sejajar Lee Kwan Yeuw  dan dengan Mahathir, ujar Arief Gunawan, seorang wartawan senior didalam medsosnya, yang dibaca publik di Jakarta, (6/7).

Soeharto adalah anak desa Kemusuk yang mau belajar, yang bagaikan Don Corleone dalam The Godfather, atau semacam Semar dalam pewayangan. Sukarno ialah “raksasa besar” yang mempersatukan Indonesia. Yang hatinya buat rakyat. Sehingga  cintanya kepada wong cilik berbalas ungkapan; “Pejah Gesang Nderek Bung Karno”.

Waktu Sukarno dijatuhkan, Panglima KKO Mayjen Hartono berkata:“Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO; Putih kata Bung Karno, putih kata KKO”. Perang saudara  hampir meletus.

Namun Sukarno berkata: “Relakan aku tenggelam, asal jangan bangsaku dirobek Nekolim dan kakitangannya...”. Para pemimpin amanah di belakangnya adalah rakyat.  Rela & ikhlas melakukan apa saja untuk membela, bahkan bertaruh nyawa, tambah Arya.

Tetapi pemimpin boneka di belakangnya adalah para buzzeRp yang menghancurkan demokrasi, perbedaan pandangan, logika & dialektika pemikiran dengan fitnah, pembunuhan karakter, menyerang pribadi dengan kata-kata kotor dan keji. Melemparkan tuduhan anti toleransi dan anti Pancasila, sebagai pemutarbalik fakta.

Kini kita hidup dalam alam rezim digital artificial, dimana boneka dapat naik ke dalam kekuasaan dengan menggunakan buzzeRp. artificial berisi narasi sesat, yang menjadikan penguasa zalim dan bodoh sebagai nabi.

Krisis hari ini hendak diselesaikan dengan cara-cara buzzeRp, sama artinya dengan menambah beban krisis. Bukan malah menyelesaikan tapi menyesatkan, karena tugas buzzeRp menutupi realitas yang sebenarnya terjadi, itulah yang terjadi saat ini, tandas Arya.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar