Ki Gendeng Pamungkas Meninggal, Wali Kota Bogor Merasa Kehilangan

Minggu, 07/06/2020 08:27 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya dan Istrinya Yane Ardian (Tribunnews)

Wali Kota Bogor Bima Arya dan Istrinya Yane Ardian (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut berbela sungkawa dengan kabar meninggalnya paranormal yang juga Ketua Umum Front Pribumi, Isan Masardi alias Ki Gendeng Pamungkas (KGP).

Kata dia, meski kadang berbeda pendapat, dia mengaku telah kehilangan sosok teman berdiskusi.

"KGP teman diskusi sejak lama. Kalau ngobrol bisa panjang. Tidak selamanya kami sependapat. Kadang juga ada perbedaan cara pandang dan cara melangkah," kata Bima seperti melansir republika.co.id, Sabtu 7 Juni 2020.

Kata dia, KGP merupakan sosok yang cinta tanah air, khususnya Kota Bogor meski juga sering kali mengundang pro dan kontra dalam menyampaikan kritik.

Namun, dia menyatakan, KGP adalah sosok yang sangat peduli terhadap sesuatu yang tidak banyak dipedulikan orang.

"Menggarap anak-anak punk dan metal yang seringkali terpanggirkan, misalnya. Kritiknya seringkali pedas, tapi sangat perlu," ucapnya.

Sebelumnya, paranormal Ki Gendeng Pamungkas menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (6/6/2020) hari ini. Hal itu seperti disampaikan oleh pemilik akun instagram @rizqiawal yang menulis ucapan turut berduka atas meninggalnya Ki Gendeng.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji`un. Siapa sangka, hidayah bakal datang ke siapa pun. Hidayah dikejar dan dikembalikan kepada orang orang yang ikhtiar mencari petunjuknya," tulisnya seperti dikutip law-justice.co.

Lantas dia menceritakan perjalanan karir ki Gendeng Pamungkas. Ki Gendeng Pamungkas kata dia dikenal mendalami ilmu hitam pada 59 guru di 16 propinsi di-Indonesia.

"kegilaannya pada ilmu hitam sempat membawa-nya sampai ke-Afrika untuk belajar voodoo. Sejak 1978 karirnya meningkat pesat dan ia menjadi orang terkenal yang disegani banyak orang," tulisnya.

Kata dia, dengan ilmunya yang tergolong tinggi, banyak orang datang kepada Ki Gendeng Pamungkas untuk melakukan order membunuh atau mencelakakan orang. Dan untuk itu ia menerima bayaran yang tinggi pula sehingga tak heran kekayaannya semakin melimpah.

"Siapa nyana, beliau bertaubat di masa masa akhir hidupnya. Memilih kembali menjadi seorang muslim. Bahkan anaknya Gnusantara Merdeka kini konsisten di jalan dakwah syariah kaffah," jelasnya.

"Hari ini beliau wafat, semoga Allah SWT ampuni dosa dosanya, dan menerima taubatnya. Alfatihah," tutupnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar