Ketua Umum PBNU: Pemerintah Gugup dan Gagap Hadapi Covid-19!

Kamis, 04/06/2020 07:34 WIB
Pimpinan Utama Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj (realitarakyat.com)

Pimpinan Utama Nahdatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj (realitarakyat.com)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj menyebut pemerintah masih terlihat gugup dan gagap menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Kata dia hal itu terbukti sering kali kebijakan antarlembaga negara dalam menangani pandemi corona tumpang tindih.

Meski begitu, dia tetap mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani wabah virus corona (Covid-19).

"Catatan pertama, kelihatan pemerintah ini gugup, gagap, sepertinya menghadapi Covid-19 berangkat dari nol, dari ketidakmampuan," ujarnya saat menerima Satgas Lawan Covid-19 DPR RI di Kantor PBNU, Jakarta seperti melansir CNN Indonesia, Rabu (3/6).

Kata dia, tumpang tindih kebijakan antarlembaga akhirnya menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat.

Dia mengimbau, dalam menghadapi pandemi dan dampaknya harus dilakukan secara bersama-sama. Namun hingga saat ini dia melihat pemerintah tidak melakukan itu.

Dia menyontohkan, pemerintah sejauh ini tidak melibatkan PBNU atau ormas-ormas lain dalam penanganan corona. Padahal, kata dia, PBNU punya jaringan yang luas hingga ke tingkat dusun.

"Kelihatan sekali pemerintah sendirian, tidak mau mengajak kita ini. Apa karena kita tidak dipercaya? Apa masih diragukan?" ucapnya.

Dia juga menyoroti aspek lain seperti minimnya bantuan kepada pesantren hingga aturan pembukaan masjid.

Kata dia, pemerintah memberi kelonggaran kepada mal dan pasar, namun pembukaan masjid diperketat.

Meski demikian, pihaknya tetap mengapresiasi pemerintah dalam menangani wabah virus corona (Covid-19).

"Kalau kita sih paham. Saya paham. Kalau kita sih paham, saya paham. Tapi masyarakat umum, tersinggung berat. Apalagi ketika DPR bersama BPIP mengadakan konser itu. Menyinggung perasaan betul itu. Bukan berarti kita menafikan apa yang sudah dilakukan pemerintah, tapi ternyata akibat main sendiri, kurang koordinasi dengan baik, kesannya itu memunculkan kesan negatif," tegasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar