1.300 Lebih Bencana Hingga Akhir Mei 2020, 188 Korban Jiwa Meninggal

Minggu, 31/05/2020 19:15 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen (TNI) Doni Monardo (Foto: Humas BNPB/M Arfari Dwiatmodjo)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen (TNI) Doni Monardo (Foto: Humas BNPB/M Arfari Dwiatmodjo)

Jakarta, law-justice.co - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.300 bencana terjadi hingga hari ini, Minggu (31/5/2020). Dari jumlah data tersebut sebanyak 188 jiwa yang meninggal dunia.

Korban meninggal akibat bencana tanah longsor berjumlah 51 jiwa, puting beliung 8 dan karhutla 1. Total kerusakan rumah akibat bencana hingga Mei 2020 dengan kategori RB berjumlah 4.051 unit, RS 2.596 dan RR 11.516.

“Sepanjang Januari hingga Mei 2020, total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa, luka-luka 119 dan hilang 7. Sedangkan dampak pengungsian yang pernah terjadi, BNPB mencatat lebih dari 2 juta warga mengungsi karena banjir,” ujar kepala BNPB Doni Monardo, dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Bencana yang mendominasi dari awal Januari hingga menjelang Mei tahun ini ialah fenomena hidrometeorologi.

Menyikapi kondisi seperti ini, BNPN meminta masyarakat untuk selalu waspada. Pada pekan terakhir Mei jelang pergantian musim masih ditemui beberapa kejadian banjir dan potensi angin puting beliung.

Adapun data bencana lainnya berdasarkan jumlah kejadian angin puting beliung 397 kali, tanah longsor 306, kebakaran hutan dan lahan 123, gelombang pasang/abrasi 15, gempa bumi 5, letusan gunung api 3 dan kekeringan 1. Data kejadian bencana yang total berjumlah 1.382 kejadian tersebut belum memperhitungkan data bencana nonalam, seperti pandemi COVID-19.

Kejadian berupa banjir masih tinggi dibandingkan jenis bencana hidrometerologi lainnya, seperti tanah longsor dan angin puting beliung. Banjir biasanya dipicu oleh salah satunya intensitas hujan yang tinggi. Data BNPB hingga hari ini mencatat kejadian banjir sebanyak 532 kali. Banjir juga berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material.

Total kerusakan rumah akibat banjir hingga akhir Mei ini mencapai ribuan. Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) berjumlah 2.689 unit, rusak sedang (RS) 1.218 dan rusak ringan (RR) 4.094. Kerusakan pada sektor publik sebagai berikut, fasilitas pendidikan 295 unit, peribadatan 369, kesehatan 25 dan perkantoran 46, sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.

(Lili Handayani\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar