Gunakan TNI-Polri Untuk Disiplinkan Warga, Akankah Terjadi Ketegangan?

Kamis, 28/05/2020 11:46 WIB
Pengawasan New Normal TNI di Stasiun MRT Bundaran HI. (Detik)

Pengawasan New Normal TNI di Stasiun MRT Bundaran HI. (Detik)

law-justice.co - Penggunaan TNI-Polri untuk mendisiplinkan masyarakat ditanggapi oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Dalam tanggapannya, ia tak membantah bahwa akan terjadi gesekan antara TNI-Polri dengan masyarakat.

"Potensi terjadinya ketegangan antara petugas keamanan terutama TNI-Polri dengan masyarakat mungkin ya, dengan tanda petik `ngeyel`," ujar melalui video conference, Rabu (27/5/2020).

Namun, Doni juga menjelaskan cara-cara yang digunakan TNI-Polri adalah cara pendekatan secara persuasif dan komunikatif. Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk taat dan mendukung segala aturan atau himbauan dari pemerintah.

"Memang potensi-potensi ini kemungkinan besar akan timbul tetapi tadi panglima TNI mengatakan lebih menekankan kepada pendekatan persuasif, pendekatan komunikatif, termasuk juga dari aparat kepolisian dan juga lebih kita mengharapkan masyarakat itu memiliki disliplin pribadi yang lebih tinggi," ucap dia.

Doni mengungkapkan, penularan ini terjadi karena masyarakat masih belum sadar akan pentingnya aturan kesehatan dalam menghadapi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia.

"Di sini pentingnya kita semua sadar bahwa risiko yang terjadi akan sangat tinggi manakala kita menabrak atau melanggar rambu-rambu protokol kesehatan," tutur Doni.

Namun, jika masyarakat masih "ngeyel" aparat TNI-Polri akan menyerahkan kepada petugas keamanan di tempat-tempat yang diawasi.

"Kemudian, ketika masyarakat yang tadi, katakan `ngeyel` atau tidak mau, maka aparat keamanan akan menyerahkan kepada security. Security apakah itu di tempat di pasar atau di tempat-tempat tertentu," kata Doni.

Ia meyakini, ketegangan tidak akan terjadi jika semua pihak sabar dan menahan diri.

"Saya sangat yakin optimis bahwa ketegangan mudah-mudahan tidak terjadi dan seluruhnya bisa sabar bisa menahan diri. Jangan gara-gara persoalan sepele lantas menimbulkan ketegangan. Mari kita tunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang menghargai aturan dan masyarakat seluruhnya bersatu-padu dalam mengatasi covid-19," katanya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pengerahan aparat TNI Polri di titik -titik keramaian bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar disiplin menuju ke tatanan baru yakni new normal. Sehingga kata Jokowi angka reproduksi (R0) penyebaran Covid-19 bisa turun di bawah 1.

"Kita ingin sekali lagi bisa masuk ke normal baru, masuk ke tatanan baru dan kita ingin muncul kesadaran yang kuat, kedisiplinan yang kuat sehingga R0 bisa kita terus tekan, di bawah 1," ujar Jokowi saat meninjau kesiapan penerapan standar new normal di Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).

(Bona Ricki Jeferson Siahaan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar