Benarkah Pencuci Mulut Seperti `Listerine` Bisa Mencegah COVID-19?

Selasa, 26/05/2020 21:45 WIB
Ilustrasi (Shutterstock/Daily Mail)

Ilustrasi (Shutterstock/Daily Mail)

law-justice.co - Mouthwash atau cairan pencuci mulut memiliki potensi untuk melindungi terhadap COVID-19, sebelum virus itu menginfeksi tubuh manusia, demikian diungkapkan sebuah penelitian, dilansir dari Daily Mail. 

Virus corona termasuk dalam kelas `virus amplop’ yang berarti mereka ditutupi oleh lapisan lemak yang rentan terhadap bahan kimia tertentu. Sebuah tim peneliti internasional mengatakan obat kumur dapat menghancurkan lapisan terluar atau `amplop` virus, mencegah replikasi di mulut dan tenggorokan.

Para ilmuwan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menguji efektivitas obat kumur dalam percobaan, meskipun saat ini tidak ada bukti klinis bahwa itu akan berhasil.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan, “Tidak ada bukti bahwa menggunakan obat kumur akan melindungi Anda dari infeksi coronavirus baru.”

Para peneliti tidak menyatakan bahwa obat kumur yang tersedia secara komersial saat ini bisa mencegah COVID-19, tetapi penelitian lebih lanjut mengenai bahan kimia yang terdapat dalam obat kumur sekiranya dapat bermanfaat.

Studi yang dipimpin oleh Universitas Cardiff, mengatakan soal bilasan oral, selama ini tidak pernah masuk dalam penelitian. Tim ini didukung oleh ahli virologi, spesialis lipid dan ahli perawatan kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Cardiff, bersama dengan universitas Nottingham, Colorado, Ottawa, Barcelona, dan Babraham Institute di Cambridge.

“Penggunaan obat kumur yang aman sejauh ini belum dipertimbangkan oleh badan kesehatan masyarakat di Inggris,” kata ketua penelitian, Profesor O`Donnell, co-direktur Institut Penelitian Sistem Kekebalan Lembaga Universitas Cardiff.

Dalam percobaan tabung reaksi dan studi klinis terbatas, beberapa obat kumur mengandung cukup bahan virucidal yang dikenal untuk secara efektif menargetkan lipid dalam virus yang juga memiliki `amplop`. 

“Yang belum kami ketahui adalah apakah obat kumur yang ada aktif melawan membran lipid SARS-CoV-2. Tinjauan kami terhadap literatur menunjukkan bahwa penelitian diperlukan sebagai hal yang mendesak untuk menentukan potensinya untuk digunakan melawan virus baru ini,” kata O’Donnell. 

"Ini adalah area yang belum diteliti dari kebutuhan klinis utama - dan kami berharap proyek penelitian akan segera dimobilisasi untuk mengevaluasi lebih lanjut ini,” lanjutnya. 

Bahan-bahan pencuci mulut gigi, termasuk chlorhexidine, cetylpyridinium chloride, hidrogen peroksida dan povidone-iodine, semuanya memiliki potensi untuk mencegah infeksi dan beberapa pantas dievaluasi klinis, menurut para peneliti.

Secara khusus, bahan kimia ini mengganggu membran lipid luar, yang dikenal sebagai `amplop virus` atau `amplop lipid` dari virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19.

WHO sebelumnya membantah anggapan bahwa obat kumur dapat mencegah infeksi oleh SARS CoV-2, virus corona yang menyebabkan COVID-19. "Beberapa merek mousthwash dapat menghilangkan mikroba tertentu selama beberapa menit dalam air liur di mulut Anda, Namun, ini tidak berarti mereka melindungi Anda dari infeksi 2019-nCoV,” kata lembaga tersebut.

Penelitian di bidang ini tampaknya sebagian besar belum dilakukan.  Listerine, salah satu merek obat kumur terbesar, mengatakan di situs webnya bahwa tidak ada produknya yang telah diuji terhadap jenis virus virus corona apa pun.

"Obat kumur Listerine tidak dimaksudkan untuk digunakan, juga tidak akan bermanfaat sebagai pembersih tangan atau desinfektan permukaan," tulis situs tersebut. Obat kumur yang umum mengandung bahan utama yang sama dengan sanitiser tangan

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (C.D.C) yang merupakan otoritas kesehatan masyarakat AS, tetap merekomendasikan sanitiser tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol untuk perlindungan yang efektif, dan produk Listerine hanya terdiri dari sekitar 20 persen alkohol.

Pejabat WHO memperingatkan virus corona mungkin tidak akan pernah hilang. Organisasi itu juga menekankan bahwa minum alkohol murni, bersama dengan metanol atau pemutih, sangat berbahaya. Zat ini tidak mencegah atau menyembuhkan COVID-19 dan dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.

"Metanol, etanol, dan pemutih kadang-kadang digunakan dalam produk pembersih untuk membunuh virus di permukaan, namun Anda tidak boleh meminumnya. Mereka tidak akan membunuh virus di tubuhmu melainkan akan merusak organ dalammu,” kata WHO melalui situs resminya. 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar