Mengenal Penyakit Meniere, Gabungan Vertigo dan Telinga Berdenging

Minggu, 24/05/2020 20:39 WIB
Ilustrasi pemeriksaan telinga dalam (Foto:depositphotos)

Ilustrasi pemeriksaan telinga dalam (Foto:depositphotos)

Jakarta, law-justice.co - Sakit kepala memang biasa kita alami. Namun, perlu Anda perhatikan apabila sakit kepala yang dirasakan bersamaan dengan vertigo dan gangguan pendengaran? Atau Anda sudah pernah mengalaminya sakit kepala disertai dengan vertigo dan gangguan pendengaran? Jika demikan,  Anda perlu berhati-hati, karena ini adalah salah satu dari gejala dari penyakit Meniere.

Dalam istilah medis, penyakit Meniere adalah kelainan yang terjadi pada telinga bagian dalam, yang menimbulkan gejala pusing berputar (vertigo), telinga berdenging (tinnitus), dan tekanan pada telinga. Penyakit Meniere juga bisa menyebabkan kehilangan kemampuan pendengaran yang hilang timbul, yang berujung pada tuli permanen.

Penyakit ini mudah menyerang siapa saja, baik pria dan wanita dengan usia 20-50 tahun. Meniere sendiri dalam bahasa medis adalah gangguan kronis yang terdapat pada salah satu telinga. Jika penyakit ini tidak segera diobati, pengidapnya bisa kehilangan pendengaran untuk sementara bahkan permanen.

Gejala penyakit Meniere bisa terjadi dengan durasi berbeda-beda pada tiap penderitanya. Ada yang mengalaminya selama beberapa menit, dan ada juga yang terjadi selama beberapa jam. Dilansir dari Hello Sehat dan Alodokter frekuensi gejala juga bervariasi, bisa dalam beberapa minggu, bulan, atau bahkan hingga beberapa tahun sekali. Gejala-gejala tersebut meliputi:

- Vertigo yang sering kambuh, muncul dan menghilang secara mendadak.
- Tinnitus atau telinga berdenging.
- Tekanan pada telinga seperti terasa penuh di dalam telinga.
- Kemampuan mendengar yang timbul dan hilang, sampai dengan kemampuan mendengar hilang sepenuhnya.

Meniere diyakini oleh para ahli adalah kondisi penyakit yang terjadi ketika tekanan cairan di bagian dalam telinga terlalu tinggi. Untuk mengurangi jumlah cairan, dapat mengonsumsi makanan rendah garam dan diuretik (pil air) untuk mengurangi jumlah cairan dalam tubuh dan mengendalikan gejala.

Dalam beberapa kasus, meniere mungkin berkaitan dengan cedera kepala, infeksi telinga bagian tengah atau bagian dalam, penggunaan alkohol, riwayat keluarga, dan merokok.

Faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit Meniere yaitu:

- Keluarnya cairan yang tidak biasa, mungkin karena penyumbatan atau kelainan anatomi
- Reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak normal
- Alergi
- Infeksi virus
- Kecenderungan genetik (keturunan)
- Trauma pada kepala
- Migrain

Penyakit Meniere termasuk penyakit yang belum dapat disembuhkan, namun terapi dan prosedur tanpa pembedahan dapat membantu meredakan gejala pada penderita penyakit Meniere.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar