Demi Nyawa Manusia, Tambang Freeport Harus Segera Ditutup

Rabu, 20/05/2020 12:12 WIB
PT Freeport Indonesia (PTFI) (teropongsenayan)

PT Freeport Indonesia (PTFI) (teropongsenayan)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela HAM Internasional), Theo Hesegem mendesak pemerintah untuk segera menutup tambang Freeport di Mimika, Papua.

Alasannya kata dia, agar nyawa karyawannya bisa diselamatkan ditengah kondisi Pandemi Virus Corona seperti saat ini.

Pasalnya kata dia, dengan masih beroperasinya tambang itu, kasus positif Covid-19 bagi karyawan PT. FI di Mimika terus meningkat.

“Dari sisi kemanusiaan, saya lebih memilih (Freeport Indonesia) di tutup. Karena ini berbicara soal keselamatan nyawa manusia, bukan soal emas, perak dan lain-lainnya. Emas selagi orang hidup bisa kerja, tapi nyawa manusia tidak dapat kembali hidup setelah meninggal. Jadi harus di tutup!” kata Theo seperti melansir suarapapua.com.

Dia menambahkan, langkah ini harus segera direspon Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, DPR RI dan DPRP Papua.

Dia khawatir angka pekerja terjangkit virus corona akan semakin meningkat apabila hal ini tidak segera dilakukan.

Sebelumnya, delapan orang karyawan PT. Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) di Kelurahan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua ikut terinfeksi Covid-19.

Keterangan ini disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Mimika Reynold Ubra.

“Saat ini tercatat delapan kasus dari seluruh kasus Covid-19 di Tembagapura merupakan OAP. Kasus yang terjadi di Tembagapura masih terbatas di lingkungan karyawan, sedangkan untuk masyarakat di luar karyawan sebagian besar sudah berada di Timika sejak dievakuasi bulan Februari lalu,” kata Reynold di Timika, Rabu.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar