Membangun Kembali Usaha di Era New Normal, Intip Strateginya
Ilustrasi (ABC News)
law-justice.co - Pandemi COVID-19 hampir memukul semua sektor ekonomi yang ada. Banyak keputusan penting terpaksa ditunda. Pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana jika uang habis, kapan harus PHK pekerja, dan yang paling penting, bisakah memulai usaha baru di tengah situasi seperti ini, tidak terhindarkan.
Semua orang tidak sabar untuk bisa kembali hidup normal. Tetapi bagaimana jika normal adalah langkah mundur? Tidak juga, ada inovasi yang luar biasa telah terjadi selama beberapa minggu terakhir. "New normal" bahkan mungkin lebih baik daripada kehidupan normal yang lama.
Dilansir dari Business Insider, ada tiga langkah yang bisa ditempuh dalam bisnis agar bisa kembali bergairah dalam “new normal”. Tentunya dengan catatan, Anda tidak membandingkannya dengan masa sebelum pandemi.
Inovasi
Seorang CEO mengatakan bahwa timnya memiliki satuan tugas yang bekerja selama tiga tahun terakhir untuk membuat strategi digital. Begitu krisis terjadi, mereka meluncurkannya hanya dalam 10 hari.
Banyak inovasi baru dan menarik yang bisa dibuat jika ingin segera membangun kembali usaha Anda. Dengan kondisi ini, mau tidak mau Anda harus mencari opsi yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, dan lebih relevan dalam bisnis Anda.
Urgensi
Saat ini begitu banyak usaha yang dibayang-bayangi ketakutan akan kegagalan. Tetapi terus-menerus memikirkan setiap skenario terburuk tidak ada gunanya, karena bagaimana pun juga bisnis tidak bisa kembali seperti biasa. Berpikirlah ke depan, buat segalanya menjadi mungkin. Tetap berusaha agar bisa bertahan hingga tahun depan.
Tanggung jawab
Satu-satunya hal yang bisa membangun kembali moral dan kepercayaan bisnis adalah komitmen-komitmen sejati dan otentik. Tunjukkan pada tim Anda bahwa kepedulian dan tanggung jawab Anda bukanlah reaksi cepat dan spontan, melainkan sebuah tanggung jawab.
Dengan demikian, mereka akan bekerja keras untuk itu. Mereka akan menjadi inovatif, beradaptasi, bahkan mungkin berkembang dalam situasi terdesak sekalipun.
Komentar