Kemungkinan ASI jadi Obat COVID-19 Tengah Diteliti Ilmuwan AS

Kamis, 14/05/2020 12:50 WIB
Ilustrasi Ibu Menyusui. (Liputan6).

Ilustrasi Ibu Menyusui. (Liputan6).

Jakarta, law-justice.co - Sekumpulan ilmuan yang berlokasi di New York City kini tengah meneliti Air Susu Ibu (ASI) yang bisa memiliki potensi obat untuk menyembuhkan COVID-19.

Dilansir dari laman Times of India, lebih dari 1.000 wanita di seluruh dunia telah setuju untuk mendonasikan ASI mereka untuk penelitian yang bertujuan menemukan hubungan khusus antara obat virus corona dengan ASI.

Salah satu peneliti utama, Rebecca Powell mengatakan hingga kini air susu ibu belum pernah diteliti dalam upaya mengobati penyakit dari strain virus, termasuk SARS atau virus MERSA.

Kata dia, ASI memiliki beberapa antibodi yang membantu pertumbuhan bai melawan serangan virus, bakteri penyebab penyakit dan menurunkan risiko infeksi lainnya, serta alergi.

ASI juga mengandung kolostrum yang kaya protein untuk menambah gizi bayi. Selain itu, karena ASI steril secara alami, ASI bebas dari bahaya apapun.

Dia mengaku yakin bahwa menyusui ASI bisa menyelamatkan anak-anak dari terinfeksi penyakit itu sejauh ini. Ibu menyusui bisa membangun antibodi sebagai respons terhadap virus, yang diturunkan kepada bayi melalui ASI.

Baik wanita itu positif COVID-19 atau tidak, jika dia sudah terpapar dan kondisinya sehat, artinya tubuhnya sudah pernah melakukan perlawanan dengan membangun antibodi. Antibodi tersebut bisa diturunkan ke ASI untuk membantu bayinya melawan penyakit tersebut.

Selain itu, antibodi kaya nutrisi tambahan bisa membantu melawan efek samping lain yang berkaitan dengan gejala COVID-19.

Hingga kini, belum ada bukti yang menyiratkan bahwa COVID-19 bisa ditularkan dari ibu kepada bayi melalui ASI.

Untuk mencegah penularan virus, seseorang disarankan untuk melakukan langkah kebersihan dan menghindari kontak dengan orang sakit serta membatasi kontak dengan bayi jika mengalami sakit.

Pemimpin penelitian, yang memiliki spesialisasi dalam imunologi susu manusia juga percaya bahwa ASI, jika ditemukan sebagai obatnya, mungkin saja bisa mencegah pandemi di masa depan.

Beberapa fasilitas medis di seluruh dunia kini juga tengah melakukan tes antibodi untuk melihat apakah seseorang lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 dan kemampuannya melawan penyakit itu.

Dalam cara yang mirip, terapi plasma yang pulih juga digunakan untuk mentransfer plmas dari seseorang sembuh yang sehat kepada orang yang sakit untuk melawan virus itu.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar