KEN: Wacana Cetak Uang Rp600 T & Kartu Prakerja Itu Konsep Golkar!
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Sutrisno Bachir. (beritasatu.com).
Jakarta, law-justice.co - Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Sutrisno Bachir menyebut usulan cetak uang Rp600 triliun untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari dampak virus Corona merupakan konsep Golkar.
Mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengingatkan jangan sampai ada skenario bisnis di balik cetak uang.
Selain mengusulkan cetak uang, Golkar juga merupakan motor program Kartu Prakerja yang kini jadi sorotan publik.
“Motornya semua ini kan Golkar. Kita semua tahu bagaimana Golkar. Coba yang di balik Kartu Prakerja itu siapa?” ujar Sutrisno Bachir dalam webiner (seminar online) yang dilaksanakan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), sebagaimana dikutip dari disway.id, Selasa (12/5).
Politisi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun yang juga menjadi pembicara dalam webiner tersebut tak menampik pernyataan Sutrisno Bachir.
Ia menyebut usulan cetak uang bertujuan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari dampak Covid-19.
”Golkar sangat peduli bagaimana membangun kembali ekonomi yang hancur ini,” ujar Misbakhun.
Ia menantang siapa pun untuk mengusulkan konsep penyelamatan ekonomi selain menerbitkan obligasi atau surat utang.
”Coba, siapa yang tidak setuju cetak uang ini. Tanya mereka: lantas apa jalan keluarnya? Gak ada kan? Hanya utang kan?” tukasnya.
”Golkar harus cari jalan keluar,” tambah Misbakhun.
Menurut Misbakhun, di internal Golkar juga sempat terjadi perbedaan pendapat terkait usulan cetak uang ini.
Misbakhun mengaku harus melakukan presentesai beberapa kali untuk meyakinkan internal Golkar.
”Sulit juga. Sampai empat kali saya presentasi khusus di depan Ketua Umum Golkar,” katanya.
Secara politik, kata Misbakhun, usulan cetak uang cukup kuat. Sebab, usulan itu didukung penuh oleh Partai Golkar.
”Kuat sekali. Apalagi posisi Golkar di pemerintahan sangat kuat. Ketua Umum Golkar, Ir. Airlangga Hartarto kan menjadi Menko Perekonomian,” tandasnya. (pojoksatu.id).
Komentar