Bantah Pelecehan Seksual, Alumni UII Tantang Korban ke Jalur Hukum

Minggu, 10/05/2020 08:18 WIB
Bantah Pelecehan Seksual, Alumni UII Tantang Korban ke Jalur Hukum. (Kumbanews).

Bantah Pelecehan Seksual, Alumni UII Tantang Korban ke Jalur Hukum. (Kumbanews).

Jakarta, law-justice.co - Alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) yang diduga melakukan pelecehan seksual, Ibrahim Malik alias IM, mengeluarkan bantahan soal kasus tersebut. Klarifikasi itu disampaikan IM melalui tulisan tangan yang diunggah di akun Instagramnya, @_ibrahimmalik_ pekan lalu.

IM mengatakan bahwa dirinya telah menjadi "target pembunuhan karakter".

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Wr Wb Mohon maaf baru aktif kembali sosial media, karena baru tahu hal ini tadi menjelang berbuka. Semoga klarifikasi ini menjawab semua hal yang sedang beredar. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat, hidayah, dan maghfirahnya dibulan Ramadhan ini. Selamat beraktifitas dan menjalankan ibadah puasa untuk semua sahabat," tulis IM dalam tulisan tangan itu, Rabu (29/4/2020).

Meski membantah melakukan pelecehan seksual, alumnus UII itu mempersilakan bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menempuh jalur hukum.

"Jika memang ada yang pernah merasa dirugikan, sebagai warga negara yang memiliki hak konstitusional, saya persilakan untuk menempuh jalur hukum. Hadirkan saya bersama orang yang merasa pernah dirugikan, Kita bisa saling beradu argumen dan klarifikasi dengan cara yang baik," tulis IM.

Alumnus UII yang kini berada di Melbourne, Australia itu mengaku siap menanggung risiko terkait tuduhan pelecehan seksual apabila terbukti sesuai hukum.

"Saya siap untuk menerima segala konsekuensi apapun, baik benar maupun salah dengan pembuktian hukum yang sah. Tapi nanti setelah membaik, karena sekarang dunia sedang dalam wabah Covid terisolasi dan saya sedang tidak di Indonesia," tulisnya dalam unggahan tersebut.

Ogah Minta Maaf

Menanggapi pernyataan rektorat UII yang akan membentuk tim pencari fakta, Ibrahim mengatakan siap dan akan kooperatif. Tapi dia menolak meminta maaf

"Saya hormati ya, itu kan hak prerogatif kampus, tapi sampai sekarang kan semua itu masih dugaan. Artinya saya juga masih bingung kenapa saya disuruh harus meminta maaf," kata dia.

Selain itu, kepada media Australia ABC News, IM juga membantah semua tuduhan yang terjadi baik di Indonesia maupun Australia. Ia mengklaim akibat kejadian ini beberapa jadwalnya sebagai pengisi acara selama Ramadan dibatalkan.

"Benar (dibatalkan), itu karena ada selebaran yang isinya saya sudah melakukan (pelecehan seksual), bukan lagi diduga. Seolah-olah saya sudah terbukti melakukan," kata IM.

IM yang merupakan alumnus UII merasa dirinya tidak pernah melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan. Sementara itu dua orang mahasiswa di Melbourne kepada ABC bahwa mereka telah menerima perlakuan tak pantas dari IM beberapa waktu silam.

"Kalau di Melbourne misalnya saya pernah, saya ingin tanya siapa orangnya? Kedua, kalau saya pernah dan bersalah, kenapa tidak segera dilaporkan ke pihak kampus atau pihak polisi?"

Salah satu perempuan yang berbicara kepada ABC di Melbourne mengatakan sudah melaporkan pelecehan itu lewat platform Safer Community Program. Aduan itu sedang dalam proses untuk mengajukan laporan resmi.

Klaim Cuma Dugaan

Disinggung soal laporan beberapa perempuan yang mengaku mengalami pelecehan seksual oleh alumnus UII seperti dihimpun LBH Yogyakarta, IM menyangkal.

"Nah itu perlu bukti dulu. Artinya saya tidak bisa mengatakan iya atau tidak, begitu, karena saya tidak tahu pokok perkaranya seperti apa," kata IM pada ABC News.

IM bersikukuh bahwa semua itu hanya dugaan saja. "Stand saya tetap sama. Itu kan artinya mereka menduga. Dalam bahasa lain belum memiliki bukti yang jelas dan saya tidak diberikan kesempatan klarifikasi apa-apa," kata IM.

Sementara itu, pihak University of Melbourne mengaku telah mengetahui perihal kasus dugaan pelecehan seksual oleh salah satu mahasiswanya ini. Mereka pun menawarkan dukungan bagi pelapor dan telah menghubungi IM untuk menawarkan pendampingan.

Sebelum kasus pelecehan seksual terungkap, IM diketahui merupakan alumnus UII yang mendapat proram beasiswa Australia Award. Beasiswa tersebut diberikan oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

Ketika dihubungi, juru bicara DFAT mengaku telah mengetahui kasus ini. Namun mereka belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut hingga penyelidikan dari universitas selesai. (solopos.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar