Dave Mustaine `Megadeth`: Ganja Menyelamatkan Hidup Saya

law-justice.co - Legenda Megadeth, Dave Mustaine baru-baru ini bicara dalam sebuah wawancara, mengenai pemulihan dari penyakit kanker yang diidapnya. 

Saat berbicara dengan Metal Hammer, Mustaine mengungkapkan, dirinya menggunakan ganja untuk meringankan efek samping dari 51 perawatan radiasi dan sembilan sesi kemoterapi yang dijalaninya.

Mustaine berhasil mengalahkan kanker tenggorokan, dan dengan penuh kemenangan ia mengumumkan di atas panggung bahwa ia 100 persen bebas kanker, saat melakukan tur dengan Five Finger Death Punch. 

“Perawatan terakhir saya adalah pada bulan September dan saya mempunyai banyak waktu untuk beristirahat, berolahraga dan makan tepat sebelum kami kembali tur. Kami melakukan 22 pertemuan di luar negeri, dan saya merasa hebat sekarang, kecuali kelelahan,” kata Mustaine.

Pada tahun 2016, Mustaine mengutarakan dukungannya untuk legalisasi ganja untuk keperluan medis. "Saya pikir dunia baru saja menemukan kebaikan ganja untuk manusia,” kata Mustaine kepada Metal Hammer. "Saya mendengar orang-orang membicarakan betapa itu baik untuk pasien kanker. Ayo, ini bagus untuk pasien mana pun!"

Mustaine juga menceritakan pengalamannya dengan kudapan, selain ganja ia juga mengosumsi sereal manis. “Radiasi itu menghancurkan kelenjar air liur saya sehingga saya tidak bisa meludah dan sangat sulit menelan makanan. Mereka memberi saya obat kumur gila ini untuk digunakan, yang mengandung Benadryl dan lidocaine, tetapi saya masih tidak bisa makan. Jadi ganja membantu, dan juga sereal anak-anak yang manis itu. Saya pergi ke toko dan membeli 20 kotak,” ungkap Mustaine. 

Ia melanjutkan, “Siasati dengan marshmallow. Tambahkan sereal dengan marshmallow. Tim kanker saya mengatakan kepada saya untuk mencoba dan memperhatikan asupan gula, tetapi mereka juga menganjurkan saya memakan apa saja yang bisa saya makan.”

Sebelum pandemi virus corona, Mustaine mengatakan bahwa Megadeth akan merilis album baru pada tahun 2020. Mereka berencana  masuk ke studio setelah 15 Maret, tetapi harus menunda karena diberlakukannya “lockdown”. (Loudwire)