Ada Foto Dirinya di Nasi Kotak, Plt Bupati Cianjur: Itu Dana Pribadi

Sabtu, 02/05/2020 09:02 WIB
ilustrasi bansos corona(harapanrakyat)

ilustrasi bansos corona(harapanrakyat)

Cianjur, law-justice.co - Plt Bupati Cianjur Herman Suherman angkat bicara terkait polemik bantuan nasi kotak berstiker foto dirinya untuk warga terdampak COVID-19.

Herman mengatakan bantuan paket makanan tersebut terbagi dalam dua sumber pendanaan, yakni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dialihkan ke anggaran penanganan COVID-19 serta dana pribadi hingga sumbangan dari donatur.

Menurutnya, untuk bantuan nasi kotak yang bersumber dari anggaran daerah ialah yang dibagikan di setiap Kecamatan. Jumlahnya sekitar 300 paket per kecamatan setiap harinya.

Sedangkan untuk paket makanan yang bersumber dari dana pribadi dan sumbangan berbagai pihak berjumlah 1.000 paket.

"Yang terdapat stiker itu bantuan yang bersumber dari dana di luar APBD. Kalau yang APBD itu tidak ada (stiker dengan foto Plt Bupati)," ujar Hermann, Sabtu (2/5/2020).

Menurut Herman, pemasangan stiker tersebut tidak masalah untuk paket nasi yang memang tidak bersumber dari APBD. "Tidak jadi masalah, kan itu sumbernya juga dari pribadi," tuturnya.

Ditanya terkait adanya foto pribadi dirinya, Herman mengaku itu merupakan hal wajar mengingat dirinya merupakan kepala daerah. "Hal wajar pakai foto, kan sebagai kepala daerah. Di situ juga ada yang terpasang logo Sugih Mukti. Tidak hanya foto saya," tuturnya.

Herman membantah stiker dalam nasi kotak itu ada muatan politiknya. "Tidak ada unsur ajakan memilih, di stiker juga dituliskan Jabatan Plt Bupati Cianjur. Kalau ada yang mengaitkan pada unsur politik atau kampanye ya silakan, niat saya baik untuk membantu masyarakat yang terdampak wabah Corona," tegasnya.

Sebelumnya, Pengadaan nasi kotak utuk warga tidak mampu di tengah pandemi Corona dan ramadhan dipersoalkan sejumlah pihak. Sebab pada paket nasi kotak tersebut dipasangi stiker, flyer, hingga pembungkus nasi bergambar Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman (BHS).

Adanya materi dalam bantuan tersebut dinilai masuk kategori penyimpangan anggaran hingga upaya sosialisasi, mengingat Herman Suherman menjadi kandidat kuat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur. (detikcom)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar