Publik soal Prabowo Bela Jokowi: Kami Tenggelam, Bapak Naik Kapal!

Jum'at, 24/04/2020 08:42 WIB
Jokowi dan Prabowo (Breakingnews.co.id)

Jokowi dan Prabowo (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Video Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang membela Presiden Joko Widodo atau Jokowi memicu perdebatan di kalangan warganet.

Dalam video yang diunggah ke akun media sosial resminya, pada Kamis (23/4/2020), Prabowo menilai Jokowi terus berjuang demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.

"Selama saya menjadi bagian kabinet beliau, saya bersaksi bahwa beliau terus berjuang demi kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia," kata Prabowo

Pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini mengatakan bahwa Jokowi selalu memikiran keselamatan rakyat yang paling miskin dan lemah dalam mengambil keputusan.

Selain itu, ia juga mengajak para pendukungnya untuk tetap percaya kepadanya dan mengingat kembali ketika Prabowo memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan.

"Saya sekarang tetap minta dukungan saudara percayalah kepada pimpinanmu. Pimpinanmu tidak akan mungkin mengambil keputusan yang merigukan partai, apalagi rakyat, bangsa dan negara Indonesia ini," ucap Prabowo.


Video Prabowo Subianto (Twitter)

Video yang viral tersebut ditujukan Prabowo khususnya kepada para kader Partai Gerindra.

Warganet pun memberikan berbagai komentar terhadap video itu. Sebagian merasa kecewa dengan pernyataan Prabowo yang membela Jokowi.

"Kami tenggelam, bapak malah naek kapal," komentar warganet.

Netizen lain menulis, "Lama-lama bapak mirip Jokowi...suer dah".

Sebagian warganet yang lain menyoroti pesan Prabowo agar tidak boleh ada perpecahan dalam bangsa Indonesia.

"Apapun yang terjadi tidak boleh ada perpecahan di antara bangsa Indonesia. Terima kasih pak @prabowo," tulis warganet yang sependapat dengan Ketua Umum Gerindra itu.

"Mantap Pak Prabowo. Saya tidak mau menjadi bagian dari perpecahan itu. Bapak ada di pemerintahan, jika mereka menghujat pemerintah sama artinya mereka menghujat bapak. Lebih baik memiliki sedikit kader tapi cerdas & berkualitas daripada banyak kader tapi nol kontribusi positif," tulis warganet berikutnya. (suara.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar