Astaga! Xi Jinping Peringatkan Potensi Gelombang Dua Pandemi Corona

Jum'at, 10/04/2020 11:50 WIB
Xi Jinping. REUTERS

Xi Jinping. REUTERS

Jakarta, law-justice.co - Presiden China Xi Jinping memperingatkan warganya terhadap risiko gelombang kedua pandemi virus corona atau Covid-19. Xi menyampaikan hal itu disela pertemuan dengan Badan Pengambilan Keputusan Partai Komunis China, Rabu (8/4).

Kantor berita pemerintah China, Xinhua melaporkan Xi menyampaikan hal tersebut di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global karena banyak faktor yang membuatnya tidak stabil.

"Kesulitan dan tantangan baru telah muncul untuk memulai kembali pembangunan di sisi ekonomi dan sosial China," ujar Xi seperti mengutip Xinhua.

Xi mendesak pemerintah China untuk berhati-hati mengawasi impor barang dari luar negeri untuk mencegah potensi gelombang kedua penularan virus corona di dalam negeri.

Imbauan Xi kali ini disampaikan hanya berselang sehari setelah pemerintah membuka kembali status lockdown Kota Wuhan pada Rabu (8/4). Wuhan menghadapi penguncian total wilayah setelah 76 hari perbatasan kota setelah meyakini pandemi mulai reda.

Relaksasi pembatasan perjalanan di Wuhan menjadi tonggak baru perjuangan China melawan Covid-19. Negara itu melaporkan hampir nol infeksi baru domestik dalam beberapa pekan terakhir.

Transportasi umum seperti kereta api dan pesawat mulai diizinkan beroperasi dan mengangkut warga serta pengunjung Wuhan yang dinyatakan sehat.

Pejabat kereta api memperkirakan lebih dari 55 ribu penumpang akan berangkat dari Wuhan. Media pemerintah CCTV melaporkan rata-rata penumpang itu bergerak menuju wilayah Delta Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di China.

Mulai 23 Januari lalu pemerintah menganggap penyebaran virus semakin tak terkendali hingga memutuskan untuk lockdown. Sejak saat itu, Wuhan tak ubahnya menjadi kota mati.

Wuhan merupakan pusat industri yang berdiri di tepi Sungai Yangtze. Sektor manufaktur seluruh dunia terpukul akibat terhentinya pabrik-pabrik di kota itu.

Industri elektronik, bahan baku farmasi, dan bahan baku tekstil, maupun baja melesu dalam dua bulan terakhir.

Lebih dari dua bulan transportasi umum di Wuhan berhenti total. Hampir semua bisnis terpaksa ditutup. Jutaan penduduk dikurung di rumah yang bahkan tidak diizinkan pergi keluar untuk belanja bahan makanan sekalipun.

Di tengah upaya menekan penyebaran virus corona, Xi tak luput dari protes warga yang menganggap responsnya cenderung lambat menghadapi pandemi yang kian meluas. (CNNIndonesia).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar