Soal Kebijakan Ekonomi Sri Mulyani, Begini Peringatan Keras Ketua MPR

Selasa, 07/04/2020 19:16 WIB
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati (ist)

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati (ist)

Jakarta, law-justice.co - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan ekonomi. Alasannya, kebijakan ekonomi tersebut tidak hanya untuk penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19).

Pria yang karib disapa Bamsoet ini menegaskan, kebijakan ekonomi pemerintah semestinya juga untuk dunia usaha yang akhir-akhir ini harus mengurangi aktivitas akibat penanggulangan wabah virus corona.

“Sebagai akibat dari menjalankan perintah dalam melakukan physical distancing dan berdiam di rumah,” kata Bamsoet, Selasa (7/4).

Politikus Golkar itu pun mendorong pemerintah menyiapkan strategi dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona. Sebab, dampak yang ditimbulkan virus tersebut sangat luas.

“Oleh karena itu, pemerintah juga harus menyiapkan dana untuk pengadaan stok kebutuhan pokok dan pangan, selain dana untuk kesehatan,” ungkap Bamsoet.

Lebih lanjut mantan ketua DPR itu juga mengimbau masyarakat berhemat, tidak melakukan pengeluaran berlebihan. Sebab, hingga saat ini belum ada ada kepastian tentang kapan pandemi virus corona akan berakhir.

Sebelumnya Menkeu Sri Mulyani menyebut dampak COVID-19 terhadap ekonomi berpotensi lebih kompleks dibandingkan krisis ekonomi 1997-1998 dan 2008-2009. Sebab, virus yang telah menjadi pandemi global itu tidak hanya berdampak pada nyawa manusia, tetapi juga hampir seluruh sektor ekonomi.

“Kami sampaikan virus corona jauh lebih kompleks dari (krisis ekonomi) 1997-1998. Karena saat itu, kami tahu penyebab dan bisa menahan. Kalau yang virus corona, belum tahu penahannya apa,” kata Mulyani dalam videoconference, Senin (6/4).

“Saya sampaikan virus corona jauh lebih kompleks dari (krisis) 2008-2009, karena mengancam manusia, mematahkan seluruh pondasi ekonomi di seluruh negara, dan gejolak pasar modal yang tidak ada jangkar,” tambah Mulyani. (jpnn)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar