Dipercaya Aman, Minyak Kelapa Mulai Diteliti Untuk Obat Virus Corona

Minggu, 05/04/2020 16:01 WIB
Ilustrasi minyak kelapa. (Shutterstock)

Ilustrasi minyak kelapa. (Shutterstock)

law-justice.co - Pengembangan obat atau vaksin untuk virus corona atau Covid-19 hingga kini masih terus diupayakan. Sebab pergerakan virus tersebut semakin hari semakin mengganas dilihat dari bertambahnya jumlah penderita corona hingga bertambahnya juga orang yang meninggal karena virus tersebut.

Baru-baru ini tersiar kabar dari Filpina. Para peneliti di negara lumbung padi tersebut berencana memulai uji klinis VCO, yakni minyak kelapa murni untuk obat Covid-19.

Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan Uiversitas Ateneo de Manila (Filipina), Dr Fabian Dayrit dan Dr Mary Newport dari Spring Hill Neonatolody (AS) mengusulkan potensi minyak kelapa sebagai agen yang aman terhadap Covid-19 pada bulan Januari lalu.

Mereka menyebut minyak kelapa dan turunannya telah terbukti aman dan efektif sebagai senyawa antivirus pada manusia dan hewan.

Minyak kelapa murni mengandung Asam laurat (C12) dan monolaurin, turunannya, telah dikenal selama bertahun-tahun memiliki aktivitas antivirus yang signifikan.

Asam laurat adalah asam lemak rantai menengah yang membentuk sekitar 50% minyak kelapa. Sedangkan monolaurin adalah metabolit yang diproduksi secara alami oleh enzim tubuh sendiri setelah menelan minyak kelapa dan juga tersedia dalam bentuk murni sebagai suplemen.

Sodium lauryl sulfate, surfaktan umum yang terbuat dari asam laurat, telah terbukti memiliki sifat antivirus yang kuat. Asam laurat, monolaurin, dan natrium lauril sulfat (yang juga dikenal sebagai natrium dodesil sulfat) digunakan dalam berbagai produk karena sifat antivirusnya.

Tercatat asam laurat berperan dalam banyak aktivitas antivirus yang dilaporkan dari minyak kelapa.

Asam lemak lain dalam minyak kelapa, yakni asam kaprat (C10) dan turunannya, monokaprin, juga menunjukkan aktivitas yang menjanjikan terhadap virus lain, seperti HIV-1.

Asam kaprat menyumbang sekitar 7% dari minyak kelapa. Jadi, setidaknya ada dua asam lemak dalam minyak kelapa, dan monogliserida (monolaurin dan monokaprin) mereka, memiliki sifat antivirus.

Di tahun 2007, peneliti sudah menguji aktivitas virucidal dari asam lemak, monogliserida, dan alkohol berlemak terhadap virus pernapasan respirasi (RSV) dan virus parainfluenza manusia tipe 2 (HPIV2) pada konsentrasi, waktu, dan tingkat pH yang berbeda.

Mereka melaporkan senyawa yang paling aktif diuji adalah monokaprin yang juga menunjukkan aktivitas melawan virus influenza A dan aktivitas virucidal yang signifikan bahkan pada konsentrasi serendah 0,06-0,12%.

"Mengingat bukti ilmiah yang cukup untuk aktivitas antivirus dari minyak kelapa, asam laurat dan turunannya dan keamanan umum mereka, dan tidak adanya obat untuk SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) kami mendesak agar studi klinis dilakukan di antara pasien yang telah terinfeksi dengan SARS-CoV-2," demikian tertulis dalam pernyataan resmi mereka.

Perawatan ini terjangkau dan hampir bebas risiko, dan potensi manfaatnya sangat besar. Di sisi lain, mengingat keamanan dan ketersediaan luas minyak kelapa murni (VCO), peneliti merekomendasikan bahwa VCO dipertimbangkan sebagai profilaksis umum terhadap infeksi virus dan mikroba.

 

(Bona Ricki Jeferson Siahaan\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar