Pintu Masuk Bali Masih Dibuka Meski Wabah Corona, Ini Penjelasannya

Minggu, 05/04/2020 06:29 WIB
Wisata di Bali. (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Wisata di Bali. (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Jakarta, law-justice.co - Masih masuknya warga, baik dari luar Bali maupun luar negeri kerap menjadi sorotan masyarakat. Mereka menyayangkan adanya arus keluar masuk orang ke Bali yang rentan membawa COVID-19 sehingga penyebaran penyakit ini makin luas di Bali.

Padahal di satu sisi, warga Bali diimbau belajar di rumah, bekerja di rumah, dan melakukan social serta physical distancing. Terlebih, imported case cukup banyak terjadi. Data terakhir pada Sabtu (4/4), terdapat 5 kasus COVID-19 baru yang seluruhnya WNI dan imported case.

Namun, hal berbeda diungkapkan Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra, Sabtu (4/4). Ia mengatakan pemerintah Bali telah membangun benteng pertahanan yang kuat di semua pintu-pintu masuk Bali.

Bahkan, ini diklaimnya menjadi salah satu strategi penanggulangan COVID-19. Mengingat, wabah penyakit tersebut sesungguhnya datang dari luar Pulau Dewata.

“Jadi kalau kita bisa membangun benteng pertahanan yang kuat di pintu-pintu masuk, maka kita bisa memperkecil resiko itu,” ujarnya.

Di Bandara Ngurah Rai misalnya, lanjut Dewa Indra, lapisan pertahanan dibangun sangat kuat di kedatangan internasional. Kemudian belakangan juga di kedatangan domestik.

Karena pada awalnya, di kedatangan domestik tidak dilakukan pemeriksaan. Pihaknya beralasan, Satgas mengambil langkah yang terukur mengikuti perkembangan resiko.

“Setelah terjadi ada penumpang yang lolos, diidentifikasi COVID, maka kita merespon dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada semua penumpang yang datang di kedatangan domestik,” jelasnya.

Dewa Indra menambahkan, upaya pemeriksaan lebih ditingkatkan lagi setelah Bali mendapatkan bantuan alat rapid test. Yaitu dengan melakukan rapid test, namun terbatas kepada penumpang domestik yang dalam riwayat perjalanannya datang dari luar negeri.

“Ternyata kami mendapatkan bahwa tidak semua penumpang yang datang di kedatangan domestik itu datang dari luar daerah murni. Ternyata ada yang datang dari luar negeri kemudian ke Jakarta dulu. Dari Jakarta, pulang ke Bali,” paparnya.

Dengan kata lain, Dewa Indra menyebut penumpang ini sepertinya penumpang domestik. Akan tetapi, ternyata ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Terhadap penumpang yang demikian, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan rapid test. Terlebih, ada banner yang sudah dipasang dan mudah dilihat oleh penumpang yang baru turun di kedatangan domestik. “Jadi jalur khusus, tentu tidak semua ke sana. Jadi begitu penebalan upaya kita di Bandara Ngurah Rai,” tandasnya. (balipost.com).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar