Mau Tahu Beda Hasil Rapid & Swab, Simak Analogi Kaki Sapi & Kerbau Ini

Sabtu, 04/04/2020 09:28 WIB
Juru bicara khusus penanganan virus corona Achmad Yurianto (kompas)

Juru bicara khusus penanganan virus corona Achmad Yurianto (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Staf KSP dinyatakan positif virus corona ketika di tes dengan rapid test, namun hasil PCR menunjukkan hasil negatif. Bagaimana penjelasannya?

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menjelaskan alat rapid test memiliki persepsi yang berbeda. Dia mengatakan alat rapid test hanya mendeteksi adanya virus di dalam tubuh, bukan hanya virus corona. Virus demam berdarah pun menurutnya akan memberi gambaran positif.

"Rapid itu bisa dua persepsi, negatif dan positif, negatif itu bisa negatif palsu. Nah positif ada juga yang positif palsu, yang paling sering positif palsu itu karena terinfeksi virus demam berdarah, virus demam berdarah itu memberikan gambaran positif, makanya kalau positif itu dilanjutkan dengan PCR," kata Yuri ketika dihubungi, Jumat (3/4/2020).

Oleh karena itu, Yuri menjelaskan jika rapid test menunjukkan hasil positif, seseorang itu harus dilanjutkan dengan tes PCR untuk menegaskan adanya virus corona di dalam tubuh. PCR kata Yuri bisa mendeteksi secara tepat.

"Jadi kalau rapidnya positif, PCR nya negatif ya berarti virusnya nggak ada, yang kaya begitu itu kalau virus COVID-19 hampir sama dengan demam berdarah," katanya.

"Jadi ibaratnya gini kalau pengin gampang, ada tanah berlumpur di situ ada jejak kaki, kamu bisa ngomong ini mungkin kaki sapi atau kerbau karena kan pasti bentuknya sama. Kalau PCR kamu melihat bendanya langsung, pasti nggak mungkin kamu nggak bisa bedakan sapi sama kerbau," lanjut Yuri

Kabar adanya staf KSP yang positif sebelumnya disampaikan Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli KSP. Ngabalin mengatakan yang bersangkutan diisolasi dan gedung KSP dikosongkan.

"Positif satu orang, kami juga harus sampaikan bahwa KSP ada staf yang positif Corona (COVID-19). Yang pasti, yang bersangkutan sekarang diisolasi," kata Ngabalin.

"Kita sudah bikin protokol, maka kantor harus dikosongkan," imbuhnya.

Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV KSP Bidang Komunikasi Politik dan Informasi Juri Ardiantoro meluruskan informasi tersebut. Dia mengatakan beberapa staf KSP dinyatakan positif Corona lewat rapid test, namun kemudian dinyatakan negatif setelah uji lanjutan lewat tes PCR.

"Dari hasil rapid test tersebut, beberapa orang dinyatakan positif. Terhadap mereka kemudian dilakukan tes lanjutan berupa tes PCR di salah satu laboratorium. Kami lakukan tes dan hasilnya semuanya negatif hingga Jumat sore ini. Ini wabah yang masih menyebar. Yang jelas, kami akan terus memantau kesehatan para staf," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV KSP Bidang Komunikasi Politik dan Informasi Juri Ardiantoro dalam keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).(detikcom)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar