Rapid Test COVID-19 di Jawa Barat

Ridwan Kamil : 677 Positif, Temuan Kasus di 4 Institusi Kenegaraan

Sabtu, 04/04/2020 00:15 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Foto: Jabaraya)

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (Foto: Jabaraya)

Jakarta, law-justice.co - Jumlah indikasi positif COVID-19 di Jawa Barat meningkat. Dari hasil rapid test, tercatat sebanyak 677 individu positif. Jumlah indikasi positif tersebut berasal dari 15.000 rapid test.Sementara pemerintah provinsi Jabar telah menyalurkan 61.000 rapid test.

Masih ada sekitar 45.000 hasil yang belum terlaporkan. Jumlah tersebut harus dilanjutkan dalam tes selanjutnya nantinya akan menambahi jumlah konfirmasi positif di Jabar yang sampai saat ini mencapai 223 orang.

"Di luar itu kami laporkan rapid tes yang sudah dibagikan kepada 27 kota Kabupaten itu sejumlah 61.000 dan laporan baru masuk sekitar 15.000 hasil tes, ini perlu menjadi perhatian.

Dari rapid tes dilaporkan terdapat indikasi positif 677 individu, ini banyak sekali," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam jumpa pers di Gedung Pakuan, Jalan Oto Iskandardinaya, Kota Bandung, Jumat 3 April 2020.

Dari 677 itu, diantaranya sebanyak 310 ada di Kota Sukabumi di institusi kenegaraan.

Kemudian terbesar kedua 226 indikasi positif di Kota Bandung datang dari klaster GBI Lembang yang sampai hari ini pengetesan.

"Temuan kami juga saat ini terdapat 4 institusi kenegaraan yang terindikasi positif tapi untuk dites lebih lanjut.

Kesimpulannya saya mengimbau kepada lembaga kenegaraan di pemerintah pusat yang memiliki lembaga pendidikan berlokasi di Jawa Barat, agar segera koordinasi dengan kami untuk melakukan pengetesan siswa-siswa yang sedang berasrama atau tinggal berpendidikan di institusi pendidikan kenegaraan tersebut karena ditemukan indikasi positif di empat institusi kenegaraan yang berlokasi di Jawa Barat," ucap dia.

Kata dia, hasil tersebut menandakan bahwa apa yang telah dilakukan sudah berada pada jalur yang sesuai arahan WHO yaitu memperbanyak wilayah pengetesan masif.

Semakin banyak pengetesan masif maka akan ditemukan peta-peta baru yang selama ini tidak terlihat.

"Inilah masukan dari Jawa Barat kepada seluruh provinsi di Indonesia untuk memaksimalkan pengetesan masif kepada mereka yang diwaspadai," kata dia.

Terkait dengan PSBB, Ridwan telah menyampaikan tadi di rapat kerja dengan wakil presiden.

"Pada dasarnya Kami prioritaskan adalah kota kabupaten yang ada di dekat Jakarta karena harus satu cermin, begitu. kalau Jakarta A maka Bogor Bogor Depok Bekasi Bekasi harus sama ,karena virus ini kan nggak ada ktp-nya," kata dia.

"Jadi kalau hanya Jakarta yang melakukan Sebuah upaya tiba-tiba Bodebek nya beda, ya tidak efektif juga, oleh karena itu yang akan kita ajukan dahulu untuk PSBB wacananya akan kami sampaikan dengan Pak Anies di Jakarta adalah 5 daerah tadi," ucap Ridwan. (Pikiran Rakyat)

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar