Gegara Takut Corona, Jenazah Bocah Leukimia Ditolak Warga di Sulsel
ilustrasi bocah yang mengidap leukimia (Okezone)
Sulsel, law-justice.co - Jenazah seorang anak berusia 10 tahun yang akan dimakamkan di Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditolak oleh warga setempat. Sang anak yang meninggal karena leukemia ditolak warga karena dikira meninggal akibat infeksi virus Corona.
Sang anak meninggal dunia di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, dan sedianya bakal dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Pangkep, pada Kamis (2/4). Namun warga yang mendengar kedatangan jenazah ternyata menolak.
"Sebenarnya kan mau dibawa ke pulau, tapi ada miskomunikasilah, dikira kena virus (Corona)," ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji kepada detikcom, Jumat (3/4/2020).
Pihak RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar sendiri telah memberikan klarifikasi bahwa sang anak meninggal karena leukemia dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan COVID-19.
"Pasien meninggal dengan leukemia, bukan COVID-19," ujar Kasubag Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Rizki Dewi saat dimintai konfirmasi terpisah.
"Dan yang bersangkutan dirawat di Lontara 4, khusus untuk pasien anak. Tidak dirawat di infection center COVID-19, " sambung Dewi.(detikcom)
Komentar