Jika Rupiah Anjlok ke 20.000, Kondisi Indonesia Akan Seperti Ini

Rabu, 01/04/2020 18:38 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo (Independensi)

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo (Independensi)

Jakarta, law-justice.co - Pergerakan nilai tukar dolar AS kembali liar pada perdagangan spot hari ini, Rabu (1/04/2020). Sepanjang hari ini, rupiah tertekan hebat hingga amblas ke level terdalamnya di angka Rp 16.475 per dolar AS dan berpotensi untuk turun lebih dalam lagi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa ada dua skenario yang mungkin dihadapi rupiah, yakni berat ketika rupiah menembus Rp 17.500 per dolar AS dan sangat berat ketika rupiah menembus Rp20.000 per dolar AS.

Melalui konferensi pers virtual, Perry memastikan bahwa BI akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya dua skenario tersebut.

"Kalau skenario berat kurs Rp 17.500 per dolar AS atau yang sangat berat Rp 20.000 per dolar AS, itu akan kita antisipasi supaya tidak terjadi. Dalam hal ini, saya sebagai Gubernur BI menyatakan bahwa tingkat rupiah saat ini sudah memadai," tegas Perry, Jakarta, Rabu (1/04/2020).

Ia menambahkan, BI terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, salah satunya dengan melakukan berbagai intervensi, baik di pasar spot, domestick non delivery forward (DNDF), maupun pasar surat berharga negara (SBN).

"Skenario itu adalah forward looking, kita akan tegak supaya tidak terjadi. Oleh karena itu, BI akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tutupnya. (wartaekonomi)

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar