Ini Seruan Penolakan Keras Habib Rizieq soal Penerapan Darurat Sipil

Rabu, 01/04/2020 07:02 WIB
Habib Rizieq (Breakingnews.co.id)

Habib Rizieq (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Imim Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab dengan tegas menyerukan penolakan jika Pemerintahan Jokowi benar-benar memberlakukan darurat sipil dalam penanganan virus corona atau COVID-19.

Dia pun menyerukan kepada umat muslim agar serentak menolak kebijakan itu.

“Ayo, tolak darurat sipil!” demikian bunyi surat seruan yang diterima redaksi, Selasa (31/3/2020).

Menurutnya, darurat sipil sangat tidak tepat untuk memutus mata rantai persebaran virus asal Kota Wuhan itu.

Sebaliknya, kebijakan itu justru hanya akan menempatkan rakyat sebagai ancaman negara.

“Dengan darurat sipil, tidak lagi menjadikan wabah corona sebagai ancaman, tetapi justru menjadikan rakyat sebagai ancaman,” tegasnya.

Karena itu, ia menyerukan agar penolakan pemberlakuan darurat sipil itu bisa berlaku secara nasional.

Rizieq juga meminta seluruh kepala daerah yang wilayahnya menjadi zona merah sebaran corona untuk melakukan lockdown.

“Segeralah lockdown wilayah masing-masing untuk keselamatan jiwa rakyat,” pintanya.

Terakhir, ia juga menyerukan kepada para dermawan terus membantu rakyat yang kesusahan selama terjadi wabah corona.

“Ajak para hartawan dan dermawan di wilayah masing-masing untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat lemah,” pungkasnya.

Dikonfirmasi, Sekretaris Umum FPI, Munarman membenarkan bahwa seruan itu memang benar dari Habib Rizieq.

“Benar, itu adalah imbauan beliau,” singkatnya.

Sementara, Ketua Media Center Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bamukmin mempertanyakan penerapan darurat sipil.

Menurutnya, dengan menetapkan darurat sipil, menunjukkan bahwa Pemerintahan Jokowi sudah semakin tidak waras dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi rakyat.

Demikian disampaikan Novel Bamukmin kepada PojokSatu.id melalui sambungan telepon, Selasa (31/3/2020).

“Darurat sipil? Pemerintah sudah semakin gak waras,” heran Novel.

Menurutnya, jika darurat sipil diberlakukan, maka pemerintah bisa berlaku semena-mena.

“Kalau darurat sipil mereka berlakukan, Presiden dan polisi bisa menangkapi siapa saja tanpa proses hukum,” kata Novel.

Novel mengingatkan bahwa yang dihadapi saat ini adalah perang melawan persebaran virus asal Kota Wuhan itu.

“Ini kita lagi perang lawan wabah. Jangan rakyat yang diperangi!,” tegas anak buah Habib Rizieq Shihab ini.

Sebaliknya, darurat sipil itu harusnya diganti dengan kebijakan darurat kepemimpinan yang telah gagal mensejahterakan rakyatnya.

“Padahal yang darurat adalah kepemimpinan yang telah gagal mensejahterakan rakyatnya,” ujarnya.

Harusnya, kata Novel, pemerintah fokus dalam memberikan jaminan kesehatan dari ancaman wabah virus asal Kota Wuhan itu.

“Jelas pemerintah mengambil kesempatan ini diduga untuk menindas rakyatnya dengan perlakuan darurat sipil,” tuturnya. (pojoksatu.id).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar