Lawan Wabah Corona, Eks Jubir Gus Dur: Pakai Jurus Nabi Nuh & Yusuf

Senin, 30/03/2020 17:12 WIB
Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi. (Tribunnews.com/Lendy Ramadhan)

Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi. (Tribunnews.com/Lendy Ramadhan)

Jakarta, law-justice.co - Strategi pemerintah dalam menghadapi sebaran virus corona baru atau Covid-19 dinilai kurang efektif dan perlu diganti. Oleh karena itu, menurut eks juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie Massardi strategi tersebut harus diubah dan mengacu pada kitab Allah, baik yang tertulis dalam Taurat, Injil, maupun Alquran.

“Strategi lawan Covid-19 salah dan harus diubah dengan selamatkan anak bangsa,” katanya dalam akun Twitter pribadi, Senin (30/3).

Adapun strategi yang saat ini dipakai, menurut Adhie adalah melawan Covid-19. Dalam melawan, sambungnya, yang dibutuhkan adalah kekuatan alat dan pasukan medis, termasuk alat pelindung diri dan sebagainya.

Sementara untuk menyelamatkan anak bangsa, yang dibutuhkan adalah pasokan logistik dan berdiam di rumah. “Nabi Nuh & Nabi Yusuf pakai jurus selamatkan,” ujarnya.

Adapun jurus Nabi Nuh adalah menyelamatkan umatnya dengan bahtera. Sedang Nabi Yusuf terkait penakwilannya atas mimpi raja Mesir tentang 7 ekor sapi gemuk dimakan 7 ekor sapi kurus.

Dimana inti dari penafsiran mimpi itu adalah mengenai persiapan logistik untuk menghadapi krisis berkepanjangan. Kesiapan itu dilakukan dalam rangka menyelamatkan umat, bukan melawan badai krisis.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu menegaskan bahwa strategi selamatkan anak bangsa akan mengubah dasar dan tujuan. Artinya setiap langkah yang diambil akan dilakukan demi keselamatan dan bukan sekadar mencegah virus. “Maka kesiapan logistik jadi penting,” tuturnya.

“jika tampak fisik baru bisa lawan Covid-19. Ingat, Covid-19 itu iblis dari negeri komunis yang sangat bengis,” katanya.(Rmol)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar