8 Bulan Lalu, Bocah 14 Tahun Asal India Ramal Corona Berakhir 29 Mei

Senin, 30/03/2020 14:06 WIB
Bocah Indigo asal India Abighya Anand meramal wabah virus corona berakhir 29 Mei 2019 (Youtube)

Bocah Indigo asal India Abighya Anand meramal wabah virus corona berakhir 29 Mei 2019 (Youtube)

Jakarta, law-justice.co - Kemunculan wabah virus corona ternyata sudah diprediksi oleh bocah asal India, Abighya Anand sejak 8 bulan lalu. Pada 22 Agustus 2019, Abighya yang berusia 14 tahun meramalkan bahwa dunia akan memasuki fase sulit mulai November 2019 hingga April 2020. Hal itu disampaikannya melalui saluran YouTube.

Dikutip dari af.feednews.com, pada periode 6 bulan ini, kita semua akan melihat penyebaran penyakit global dan meningkatnya ketegangan global. Pada puncaknya dimana pada 31 Maret 2020 nantinya akan menandai puncak dari negara ini dan ketegangan dunia tampak terlihat.

Namun pada 29 Mei, saat bumi mengorbit dari periode yang sulit ini, hal ini akan menandai penurunan penyakit global karena penyebarannya akan lebih mudah ditangani.

Anand, adalah anak India yang terkenal dan telah tampil di berbagai majalah. Khususnya pada tahun 2013, ia diwawancarai di Indian Times, dimana keterampilan astrologinya diuji.

Dan yang mengejutkan banyak orang, pengetahuannya tentang astrologi dianggap sebagai permainan anak-anak.

Dia dengan tepat menggunakan astrologi untuk memperkirakan harga emas dan perak dan kegiatan terkait persoalan India lainnya.

Mengenai virus corona, ia mencatat bahwa ini adalah perang global. Perang antara virus dan kemanusiaan, dan keterlibatan pemerintah soal ini hanya dugaan kita. Tetapi satu hal yang jelas, menurutnya ini adalah perang. Dan hal ini yang dia tekankan.

Mengapa Anand menganggap 31 Maret sebagai puncaknya, ini didasarkan pada pertimbangan astrologi. Dimana ia mengutip bahwa Mars akan terhubung dengan Saturnus dan Jupiter sementara Bulan dan Rahu, juga akan terhubung. Rahu adalah simpul utara Bulan.

Ini adalah kejadian yang langka karena dalam astrologi Mars, Saturnus dan Yupiter dianggap sebagai planet yang paling kuat karena fakta bahwa mereka semua berada di lingkaran luar tata surya.
Karena itu ketika mereka semua disejajarkan, kekuatan mereka atas bumi sangat besar.

Sementara untuk Bulan dan konjungsi Rahu, ia juga sangat kuat karena Bulan dianggap sebagai planet yang menyebarkan cairan. Sedangkan untuk Rahu dianggap sebagai planet komunikator.

Dalam hal penyebaran cairan ia mencatat bahwa, batuk dan bersin akan terjadi sebagian besar pada saat ini sehingga menyebarkan penyakit lebih lanjut. Karena itu penting untuk menjaga jarak sosial selama waktu ini, yakni 31 Maret dan 1 April.

Adapun 29 Mei menurut pemahaman astrologi, poros ini akan rusak, dan dengan demikian pengaturan planet lebih menguntungkan untuk penyembuhan.
Dari titik ini pada kasus pengurangan penyakit akan dilaporkan. Adapun ekonomi, perlambatan diprediksi berakhir pada November 2021.(beritabali)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar