Astaga!, 14% Pasien Corona yang Sembuh di China Kembali Terinfeksi

Minggu, 29/03/2020 05:30 WIB
sejumlah perawat di Wuhan China yang sedang menangani pasien terjangkit virus corona (pojoksatu)

sejumlah perawat di Wuhan China yang sedang menangani pasien terjangkit virus corona (pojoksatu)

Jakarta, law-justice.co - Tim medis mengungkap sebanyak 14 persen pasien virus corona yang telah pulih di China, kembali terinfeksi dan dinyatakan positif COVID-19 untuk yang kedua kalinya.

Hal ini memicu kekhawatiran adanya second wave karena China tengah menghadapi tingginya kasus imported case virus corona dan pasien tidak bergejala. Kejadian serupa juga terjadi di Wuhan, episentrum virus corona di China. Sekitar 5-10 persen pasien di Wuhan kembali terinfeksi setelah dinyatakan sembuh.

Dokter di salah satu rumah sakit di Wuhan menemukan lima dari 147 pasien yang sembuh, kembali positif setelah pemulihan. Dalam studi yang dilakukan oleh petugas medis di Wuhan, pasien pulih yang kembali dinyatakan positif kebanyakan tidak menunjukkan gejala.

Saat ini para ahli medis telah mengajukan beberapa cara untuk mendeteksi jejak virus pada pasien pulih, salah satunya menggunakan tes asam nukleat.

"Mungkin saja pasien yang pulih dinyatakan negatif karena hasil yang salah. Keakuratan uji asam nukleat adalah 30-50 persen," kata direktur Rumah Sakit Tongji, Wang Wei, dikutip Daily Mail dari media lokal CCTV.

Dokter mengatakan sangat penting untuk memonitor pasien yang pulih dan mengkarantina mereka selama dua minggu bahkan setelah pulang dari rumah sakit. (detik.com).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar