Disuruh Kerja dari Rumah, Ribuan Perantau Malah Balik Ke Jateng

Kamis, 26/03/2020 16:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Ant)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Ant)

Semarang, law-justice.co - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau ribuan warga yang datang dari Jabodetabek dan kembali ke Jateng di tengah wabah virus corona yang makin meluas. Dia menyebut telah ada 80 bus membawa 1776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.

Selain itu, terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng. Misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang.

Ditotal kira-kira perantau yang pulang ke Jateng di tiga kota itu mencapai 6.724 orang.

Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.

Karena itu, Ganjar meminta para bupati dan wali kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya, dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW,” tekannya.

Para kepala daerah juga dipersilakan jika memang harus menutup tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya. Juga melarang setiap bentuk aktifitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.

"Bapak ibu, sekarang ini sudah terlalu banyak korban jatuh. Bahkan tak sedikit tenaga medis yang berguguran. Karena itu, sayangi dirimu, sayangi keluargamu, bersama kita patuhi imbauan pemerintah, agar tidak semakin banyak air mata tertumpah. Semoga pageblug ini segera bisa kita lalui,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui jumlah pasien positif corona di Jawa Tengah terus bertambah melonjak dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Semula jumlah pasien corona 19 orang kini sudah menjadi 38 orang. Karena itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo secara khusus meminta bupati dan wali kota memperketat pengawasan di wilayah masing-masing.

Sebanyak 19 pasien corona baru tersebut dirawat di Di RS Moewardi Surakarta 1 orang, RSUP Dr Kariadi Semarang 2, RS Wongsonegoro Semarang 4, RSUD Goeteng Purbalingga 3, RSUD Cilacap 1, RSUD Banyumas 3, RS Kardinah Tegal 1, RSUD Soediran Wonogiri 1, RS Sudjono Magelang 2, dan RSUD Setjonegoro Wonosobo 1.

Pasien yang dirawat 34 orang sedangkan empat lainnya telah meninggal dunia. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.858 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257.

Ganjar mengatakan, penambahan pasien yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius. Masyarakat harus semakin waspada dan mengikuti himbauan pemerintah untuk berdiam di rumah.

“Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan imbauan pemerintah. Boleh jadi anda kuat, anda sehat, atau imun anda bagus, sehingga meskipun tertular anda tidak merasakan gejala sakit. Tapi ketahuilah, anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” tegas Ganjar. (jpnn)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar