Ternyata Murah, Fadli Zon Ungkap Harga Alat Rapid Test dari China

Selasa, 24/03/2020 12:54 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (Fajar.co.id)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (Fajar.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah melalui Kementerian BUMN telah sepakat membeli alat tes cepat atau rapid test untuk Virus Corona. Alat ini langsung diimpor dari China.

Tak sedikit yang dipesan oleh pemerintah. Jumlahnya mencapai 500 ribu dan dikirim secara bertahap ke Indonesia.

Alat ini tidak dibagikan secara gratis atau cuma-cuma. Sudah ada prosedur pembagian yang sudah disiapkan pemerintah.

Lalu berapa harganya?

Fadli Zon menceritakan obrolannya dengan Prabowo Subianto soal rencana BUMN mengimpor alat rapid test virus corona dari China. Bahkan menurut Fadli Zon, Prabowo juga memberitahu dirinya soal harga alat rapid test virus corona tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir telah mengintruksikan memeasan ratusan tibu alat rapid tes virus corona dari China. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan BUMN sudah memesan sekitar 500 ribu alat rapid tes virus corona.

“Kami sudah pesan sekitar 500.000 (alat rapid test). RNI lagi kerja sama dengan China itu mau produksi rapid test corona,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (18/3/2020) dikutip dari Kompas.com.

Menurut Arya, alat rapid test virus corona yang dipesan dari China menyerupai test pack. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil tes bisa didapat dalam waktu kurang dari tiga jam.

“Walaupun rapid test ini bukan tes terakhir, kalau dia positif (corona), dia melangkah lagi ke test lab. Paling tidak dia sudah punya kepastian tahap awal. Jadi indikasi corona langsung ketahuan. Kalau sudah ada kecenderungan corona langsung test swab,” kata Arya.

Arya memastikan, dengan metode rapid tes harganya akan lebih terjangkau dibandingkan tes yang ada saat ini. Namun, dia belum bisa merinci berapa biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk membeli alat ini.

“(Harganya) Enggak mahal. Ada deh, tunggu saja. Yang pasti lebih murah dari tes di RS (rumah sakit),” ucap dia.

Fadli Zon menceritakan, sewaktu bertemu Prabowo Subianto ia sudah membicarakan soal rencana impor alat rapid test virus corona ini. Fadli Zon juga mengaku menanyakan harga alat rapid test virus corona ke Prabowo Subianto.

Menurut Prabowo Subianto, kata Fadli Zon, harga alat rapid test virus corona ini sebesar Rp 55 ribu.

"Waktu sy ketemu P @prabowo Sabtu lalu, sy sdh dengar rencana impor alat tes cepat ini. Sy tanya beliau, brp harganya? Kata P @prabowo hanya USD 3,5 (sekitar Rp.55 ribu)." tulis akun Twitter Fadli Zon.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan terkait impor alat rapid test Covid-19 dari China.

Rapid test merupakan salah satu tes untuk mendeteksi secara cepat virus Covid-19. Biasanya, metode untuk mengetesnya dengan mengambil usapan lendir dari hidung atau tenggorokan.

Namun, rapid test akan dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien positif Covid-19.

“Iya sudah masuk hari ini, masuknya bertahap hampir tiap hari ini masuk terus rapid test,” ujar Arya, Kamis (19/3/2020).

Namun, dia tak merinci berapa jumlah alat rapid test corona yang sudah masuk ke Indonesia.

BUMN sendiri melalui melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah memesan 500.000 alat rapid test corona dari China. “Ya bertahap. Jumlahnya enggak tahu detailnya, tapi yang pasti sudah bisa masuk (ke Indonesia),” kata Arya.

Mengenai distribusinya, alat tersebut akan dipasok ke beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan dari pemerintah untuk menangani pasien corona.

“Penyalurannya akan dikirimkan ke rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk pemerintah, tapi mekanismenya B to B (business to business) antar rumah sakit,” ucap dia. (Tribunnews)

Ahmad

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar