Ungkap Masalah Hubungan Mega-Jokowi, Tjipta Lesmana: PDIP Punya 2 Kaki

Selasa, 17/03/2020 07:57 WIB
Jokowi dan Megawati (Istimewa)

Jokowi dan Megawati (Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana mengungkap hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tjipta Lesmana menyinggung adanya gelagat renggangnya hubungan kedua tokoh tersebut.

Bahkan, ia menyebut Megawati kini sudah mulai kesal pada Jokowi.

Hal itu disampaikan Tjipta Lesmana melalui tayangan YouTube realita TV, Sabtu (14/3/2020).

Menurut Tjipta, Megawati kini tengah mempersiapkan jalan bagi Puan Maharani di Pilpres 2024.

Ia menyebut, Megawati menginginkan putrinya itu jadi presiden setelah Jokowi lengser.

"Jadi saya lihat PDIP main kaki dua," kata Tjipta.

"Ibu Megawati pokoknya sasarannya satu sekarang, bagaimana saya mengangkat Puan ke posisi tertinggi sebagai presiden."

Tjipta bahkan meyakini Puan Maharani bakal mau di Pilpres 2024.

Namun, ia tak tahu pasti Puan Maharani akan maju sebagai calon presiden ataukah calon wakil presiden.

"Tidak salah lagi, Puan bakal calon kuat presiden atau minimal calon wakil presiden 2024," ujar Tjipta.

"Jadi menurut saya Ibu Megawati juga begini (memeragakan limbung)."

Lantas, Tjipta mengungkap hubungan Megawati dengan Jokowi kini.

Menurut dia, rasa kagum Megawati pada sosok Jokowi kini sudah mulai memudar.

"Jangan lupa, Ibu Mega tidak puas, sudah mulai kesel juga sama Jokowi karena banyak orang-orangnya yang enggak diangkat." terang Tjipta.

"Itu simbolik, berarti dia sudah mulai kurang suka dengan Jokowi."

Terkait hal itu, ia juga membandingkan sikap Megawati dengan sikap Prabowo soal pencalonan putra sulung Jokowi di Pilkada 2020, Gibran Rakabuming Raka.

"Beda dengan Prabowo, Gerindra," ucap Tjipta.

"Langsung perintahkan seluruh pasukannya untuk dukung Gibran sebagai calon wali kota Solo."

Namun, sikap tegas itu menurutnya tak tampak dari PDIP.

"PDIP masih main manuver, enggak tahu mau kemana dia," kata Tjipta.

"Dari internal, saya kira Jokowi mimpinya Ahok jadi wakil presiden."

Simak video berikut ini menit ke-7.12:

Ganjalan Ahok di Pilpres 2024

Tjipta Lesmana mengungkap prediksinya soal peluang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos ibu kota baru.

Tjipta Lesamana bahkan turut menyoroti kemungkinan Ahok maju di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut dia, Komisaris Utama Pertamina itu bakal menghadapi sejumlah ganjalan besar jika benar-benar akan maju di Pilpres 2024.

Hal itu secara blak-blakan disampaikan Tjipta Lesmana melalui tayangan YouTube realita TV, Minggu (15/3/2020).

Mulanya, Tjipta kembali mengungkit penunjukan Ahok sebagai pejabat Pertamina.

Menurut dia, ada andil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penunjukan tersebut.

"Yang menarik Ahok di Pertamina ini bukan Erick Thohir, adalah Presiden Jokowi," kata Tjipta.

"Di sana kemudian kabarnya loncat ke ibu kota baru."

Terkait calon kuat bos ibu kota baru, Tjipta turut menyinggung nama Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.

"Sekarang calon kuat ada dua, satu Bambang Brodjonegoro peringkat pertama, peringkat kedua adalah Ahok," turut Tjipta.

"Apakah akan jadi kepala badan otorita di sana?"

Ia menjelaskan, Jokowi memegang penuh wewenang penunjukan bos ibu kota baru.

Tjipta pun lantas meyinggung kemungkinan Ahok bakal diusung di Pilpres 2024.

"100 persen tergantung pada Pak Jokowi, apakah Pak Jokowi kemudian setelah Ahok jadi penguasa di ibu kota baru ini kemudian ditarik ke Jakarta?," ucap Tjipta.

"Ini kan masih tanda tanya, yang jelas Jokowi enggak bisa jadi presiden lagi."

Lebih lanjut, Tjipta pun mengungkap prediksinya soal karier politik Ahok ke depan.

Secara blak-blakan, Tjipta mengaku pesimis Ahok bakal maju di Pilpres 2024.

"Kalau ada yang tanya sama dia, apakah ini tanda-tanda Ahok akan muncul sebagai calon presiden, calon wakil presiden?," tanya Tjipta.

"Saya jawab singkat sekali, pada saat ini masih terlalu dini. Bahkan, saya termasuk orang yang pesimis kalau Pak Ahok bisa bangkit lagi di calon presiden dan wakil presiden."

Tjipta beralasan, banyaknya penolakan terhadap Ahok bakal menghambat jalan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2024.

"Pak Ahok akan menghadapi ganjalan, hambatan yang amat-amat serius dan amat kuat oleh sebagian besar rakyat Indonesia," terang Tjipta.

"Akan kesulitan dia nanti." (tribunnews.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar