`Nyerah`, PM Muhyiddin Yassin Umumkan Lockdown di Seluruh Malaysia

Selasa, 17/03/2020 00:07 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (scmp.com)

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (scmp.com)

Jakarta, law-justice.co - Malaysia mengumumkan isolasi skala nasional selama dua pekan sejak 18 Maret. Pemerintah Malaysia melarang warganya melakukan perjalanan ke luar negeri dan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Langkah drastis ini diberlakukan guna membendung lonjakan infeksi virus korona.

Dalam pidato langsung pada Senin (16/3/2020) malam, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pemerintah akan menerapkan Perintah Pengendalian Gerakan mulai 18 hingga 31 Maret.

"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua (infeksi)," kata Muhyiddin.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama ketika hal-hal menjadi lebih buruk. Tindakan drastis harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dengan membatasi pergerakan publik. Ini adalah satu-satunya cara kita dapat mencegah lebih banyak orang terinfeksi oleh wabah yang dapat menghancurkan kehidupan. "

Gerakan dan pertemuan massa di seluruh negeri dilarang, termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya. Untuk menegakkan aturan ini, semua rumah ibadah dan tempat bisnis harus ditutup kecuali supermarket, pasar umum, dan toko serba ada yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Semua kegiatan keagamaan di masjid akan ditangguhkan, kata Muhyiddin, termasuk salat Jumat.

Sang perdana menteri juga mengatakan semua warga Malaysia yang baru saja kembali dari luar negeri diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan dan karantina pribadi selama 14 hari.

Juga akan ada pembatasan yang dikenakan pada masuknya wisatawan ke Malaysia, sementara warga negara itu dilarang bepergian ke luar negeri.

Selain itu, semua taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah, sekolah swasta, semua lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta, serta lembaga pelatihan keterampilan nasional ditutup.

Muhyiddin uga mengumumkan penutupan semua lembaga pemerintah dan swasta kecuali yang terlibat dalam layanan penting, termasuk air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, penyiaran, keuangan, keamanan, dan kesehatan.

"Jangan panik, jangan khawatir, dan tetap tenang," katanya.

"Saya percaya dengan pembatasan yang diterapkan oleh Pemerintah, kami akan dapat memblokir penyebaran wabah ini."

Pengumuman Muhyiddin muncul setelah kekhawatiran virus di Malaysia mencapai tingkatan baru, dengan jumlah kasus naik menjadi 553, yang tertinggi di Asia Tenggara.

Negara itu melaporkan 125 kasus baru pada Senin -95 di antaranya terkait dengan pertemuan agama massal yang diadakan bulan lalu, menurut kementerian kesehatan- menyusul lonjakan 190 kasus selama akhir pekan. (inews.id).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar