Sebar Hoaks Soal Corona, Staf Khusus Jokowi Dikecam Warga Net

Senin, 16/03/2020 18:24 WIB
Staf Khusus Presiden Jokowi Angkie Yudistia (gelora)

Staf Khusus Presiden Jokowi Angkie Yudistia (gelora)

Jakarta, law-justice.co - Staf Khusus Presiden Jokowi Angkie Yudistia mendapat kecaman publik setelah menyebarkan informasi yang diduga hoaks terkait deteksi virus corona. Angkie Yudistia diketahui memposting cara sederhana mendeteksi virus corona selama 10 detik dengan cara tarik napas saja.

Melalui akun Instagram pribadinya, berikut narasi yang Angkie Yudistia tulis dalam postingannya.

"Di masa inkubasi, virus mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. bangun pagi, tarik nafas yang dalam, lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan."

Ia pun tak lupa mencantumkan sumber unggahannya tersebut.

Melihat postingan Staf Khusus Presiden tersebut, banyak warga net yang menghujatnya di media sosial. Hal ini dikarenakan cara deteksi virus corona selama 10 detik tersebut memang diketahui adalah hoaks.

Salah satu warganet yang mengecam tindakan Angkie Yudistia adalah akun Twitter @mazzini_gsp.

Dimana akun tersebut meminta agar unggahannya itu segera dihapus.

"Mbak Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden, tolong hapus postingan HOAX lo di Instagram soal deteksi Corona cuma 10 detik dengan cara tarik nafas, nggak ada dasar penelitiannya ini. Lo digaji puluhan juta sebulan, pake duit rakyat, TERMASUK DUIT GUE ADA DISITU!! Jangan sebar HOAX," tulis pengguna Twitter dengan akun @mazzini_gsp.

Terkait hoaks deteksi virus corona selama 10 detik ini sebenarnya sudah dikonfirmasi langsung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dilansir dari Kompas.com(2/3/2020), Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut memang tidak benar dan tidak berdasar.

"Iya (tidak benar), tidak ada dasar," kata Faqih.

Menurutnya, tes deteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes.

"Yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR," jelasnya.

Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.

Alhasil setelah mendapat banyak kecaman, Angkie Yudistia pun menghapus postingan informasi hoaks yang diunggahnya dan meminta maaf di postingan sebelumnya.

"Uwow! Banyak banget yang berkata kasar. Postingan aku sebelumnya hapus ya, Padahal dari siapa-nya pun udah saya cantumkan. Kalo masih ada yang marah, maaf ya dan next akan saya crosscheck lagi sebelum posting. Baikaan laaah kitaaa."

"Semakin panik, dan jangan pada caci maki ya. Namaste sekali lagi, always self hygiene. This too shall pass, Insya Allah," tulisnya.(grid)

Baca Juga: Lolos dari Perhatian, Banjir Bandang Landa Bondowoso Mengakibatkan 300 Ru

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar