Hadapi Thailand

Final All England, Praveen/Melati: Harus Siap Capek

Minggu, 15/03/2020 11:15 WIB
Praveen Jordan/Melati Daeva lolos ke final All England 2020 (Foto : Badminton Indonesia)

Praveen Jordan/Melati Daeva lolos ke final All England 2020 (Foto : Badminton Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Pasangan ganda Campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memasuki final All England 2020 dengan menang dramatis atas wakil tuan rumah Marcus Ellis/Lauren Smith. Setelah pertarungan tiga babak itu, ganda campuran Tanah Air ini akan berhadapan dengan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand.

Pertandingan final akan diselenggarakan hari ini, Minggu (15/3/2020). Laga puncak ini akan melanjutkan pertarungan dari atlet bulutangkis Asia Tenggara. Sebelumnya kedua pasangan telah bertemu dalam enam laga. Praveen/Melati sendiri mengoleksi tiga kemenangan terakhir dari Puavaranukroh/Taerattanachai.

“Lawan Thailand [di final] juga nggak mudah. Mereka punya kualitas, jadi kami mau mempersiapkan diri lagi,” jelas Praveen seperti dilansir laman resmi PBSI, Minggu (15/3/2020).

Menurutnya tantangan terbesar dari lawan atlet Thailand itu karena sudah sama-sama mengetahu karakter permainan.

“Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu pola mainnya juga. Harus siap capek, karena mereka tenaganya kuat dan nggak gampang mati. Besok komunikasi harus lebih dijaga,” tutur Melati.

Dalam gelaran All England Open 2020, Indonesia sukses mengirimkan dua wakil ke babak final. Atlet bulutangkis yang berlaga di partai puncak yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Di semifinal, Praveen/Melati mengandaskan wakil tuan rumah Marcus Ellis/Lauren Smith dengan laga dramatis tiga babak. Preveen/Melati menang 21-15, 21-23, 21-11.

Dalam laga semifinal Praveen/Melati tampil meyakinkan dengan menang mudah di babak pertama, demikian juga di awal babak kedua. Mereka unggul 8-1, 13-5 hingga 20-17. Namun sayangnya, Praveen/Melati tak bisa langsung menggenapkan kemenangannya. Mereka malah tersusul empat poin oleh lawan menjadi 20-21 dan harus menyerah kalah dengan skor 21-23.

Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, babak ketiga Praveen/Melati langsung langsung memaksimalkan permainan. Akhirnya mereka sukses dengan menang mutlak 21-11.

“Bisa dibilang kami tadi kecolongan di game kedua. Sudah unggul jauh, akhirnya sempat kekejar. Itu yang membuat kami kehilangan game kedua. Untungnya di game ketiga kami bisa menguasai permainan dari awal. Bisa dilihat sendiri dari hasil poin yang cukup jauh,” kata Praveen. (Bisnis Indonesia)

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar