Ini Strategi Pemerintah Cegah Virus Corona Meluas

Sabtu, 14/03/2020 20:00 WIB
Salah satu contoh peta persebaran virus corona (Foto:  gisanddata.maps.arcgis.com)

Salah satu contoh peta persebaran virus corona (Foto: gisanddata.maps.arcgis.com)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah mengungkapkan bahwa strategi dalam penangangan virus Corona (COVID-19) adalah menjaga warga negara yang sehat untuk tidak tertular.

Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan oleh Pemerintah adalah memutus rantai kontak antara pasien yang sudah positif corona dengan masyarakat sekitar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Sabtu (14/3/2020).

"Strategi yang kita lakukan adalah peningkatan imunitas, kita tidak lagi kepada orang yang sakit, tapi kepada pada pencegahan kepada yang sehat, jangan sampai sakit," ujar Yurianto.

Atas dasar itu, Yurianto menegaskan strategi pemerintah bukan mencari orang yang sakit di tempat-tempat publik secara acak.

"Bukan kemudian diartikan mencari orang yang sakit untuk diobati. Bukan itu. Strategi menjaga orang yang sehat jangan sampai sakit, harus diawali dengan memutus kontak," tegas Yurianto.

"Harus dilakukan kegiatan secara masif, terintegrasi, menggerakan semua komponen yang ada di masyarakat ini, tanpa panik untuk mencari, menemukan dan mengisolasi kasus positif. Caranya beri informasi tracing," ujar Yurianto.

Hingga hari ini, jumlah pasien positif corona mencapai 96 orang, bertambah 27 kasus hanya dalam 1 hari. Total pasien yang positif corona mencapai 96 orang.

"Dari terakhir 69 pasien, sekarang jadi 96 pasien. Ada penambahan kasus baru 27 pasien. Ini dari tracing yang dikerjakan masif," ujar Yurianto.

Yurianto menambahkan bila pasien yang meninggal dunia akibat virus Corona menjadi 5 orang, bertambah 1 orang dari sehai sebelumnya.

"Kalau kita lihat sebarannya, sekarang melebar Jakarta, Jabar, dan di sekitar DKI termasuk di Bandung, Tangerang. Jateng kasus di Solo dan Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak dan tempat lain sedang tracing," ujar Yurianto. (CNBC)

(Ricardo Ronald\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar