Publik Pesimis ke KPK, ICW: Lebih Baik Saudara Firli Bahuri Mundur

Jum'at, 13/03/2020 07:44 WIB
Ketua KPK, Firli Bahuri. (Tirto.id.)

Ketua KPK, Firli Bahuri. (Tirto.id.)

Jakarta, law-justice.co - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Firli Bahuri untuk mundur dari pucuk pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga antirasuah dibawah kepemimpinan Firli dinilai tidak mampu bekerja optimal terhadap upaya pemberantasan korupsi.

“Lebih baik saudara Firli Bahuri mengundurkan diri saja dari struktur Pimpinan KPK. Sebab, ia tidak mampu membawa KPK ke arah yang lebih baik. Justru yang tampak adalah semakin menurunnya kepercayaan publik pada KPK,” kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Kamis (12/3).

Kurnia lantas menyoroti penanganan kasus dugaan suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 yang menjerat mantan caleg PDI Perjuangan, Harun Masiku. Terlebih sudah dua bulan lebih terhitung sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 9 Januari 2020, Harun belum juga keluar dari persembunyiannya.

“Khusus untuk Harun Masiku, sudah dua bulan yang bersangkutan tidak mampu ditemukan oleh KPK. Bahkan publik pun tidak mengetahui sudah sejauh mana perkembangan pencarian yang dilakukan oleh KPK,” sesal Kurnia.

Ia pun membandingkan penanganan perkara yang menjerat Harun dengan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazarudin yang bisa ditangkap di Cartagena, Kolombia, dalam jangka waktu 77 hari. Kurnia menduga Firli Cs bukan tidak mampu menangkap Harun, melainkan enggan untuk meringkusnya.

“Menjadi wajar jika publik pesimis dan mengasumsikan bahwa KPK bukan tidak mampu menemukan Harun Masiku, akan tetapi memang tidak mau,” tegas Kurnia.

KPK era Firli, lanjut Kurnia, mengalami kemunduran yang luar biasa. Terhitung sejak dilantik pada Desember 2019 lalu, dia menilai, tidak ada prestasi yang mampu Firli torehkan. Malah yang muncul dipublik terkait sikap kontroversialnya.

“Misal menjadi koki sambil memasak nasi goreng disaat ‘pekerjaan rumah’ KPK belum selesai, kunjungan ke berbagai lembaga negara yang tidak memiliki nilai urgensitasnya, dan adanya upaya paksa mengembalikan penyidik KPK, Rossa ke instansi asal,” ujar Kurnia.

Oleh karena itu, Kurnia memandang narasi yang selama ini diucapkan oleh Firli Bahuri terkait dengan komitmen pemberantasan korupsi nyatanya hanya omong kosong belaka.

“Sejak dilantik menjadi Ketua KPK praktis tidak ada prestasi yang mampu ia torehkan,” pungkasnya.

Terkait desakan mundur tersebut, Hingga berita ini diturunkan, Ketua KPK Firli Bahuri belum juga merespon konfirmasi JawaPos.com soal pandangan ICW terhadap kinerjanya. (jawapos.com).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar