Diajak PM Muhyiddin Yassin Bertemu, Mahathir Mohamad Beri Satu Syarat

Selasa, 10/03/2020 13:06 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (Breakingnews.co.id)

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Minggu (8/3/2020) seorang anggota Dewan Tertinggi PPBM mengatakan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menulis surat ke Mahathir Mohamad untuk meminta pertemuan.

Muhyiddin dan Mahathir yang dulu sempat bergabung di satu partai dengan UMNO, kini berpisah untuk membentuk pemerintahan baru.

"Sekarang kita hanya menunggu Tun Mahathir untuk memberi kita tanggal untuk bertemu.

Kami berharap Mahathir akan bertemu (Muhyiddin) sesegera mungkin," kata Wan Saiful Wan Jan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Free Malaysia Today.

Wan yang juga merupakan Ketua Perbadanan Tabung Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN) mengatakan Muhyiddin memberitahunya tentang surat itu dalam pertemuan Jumat lalu.

Wan Saiful kemudian mengatakan mayoritas anggota PPBM (Parti Pribumi Bersatu Malaysia) menginginkan kepemimpinan partai untuk bersatu kembali setelah perpecahan terjadi, yang berujung pada diangkatnya Muhyiddin sebagai PM Malaysia.

"Mari kita mendesak dan membujuk para pemimpin utama kita untuk bersatu.

Partai kami dibangun di atas kekuatan tiga tokoh utama, yaitu Mahathir (Mohamad), Muhyiddin (Yassin), dan Mukhriz (Mahathir)," harapnya.

Pendiri Institute for Democracy and Economic Affairs itu pun berharap orang-orang akan berhenti membuat pernyataan atau mengatur pembicaraan yang tidak menguntungkan siapa pun.

Wan Saiful mengatakan tidak perlu bicara ke media lokal atau internasional untuk menghancurkan partai.

"Mari kita selesaikan secara internal dengan semangat menjadi satu keluarga," desaknya.

Satu jam sebelum Muhyiddin dilantik pada 1 Maret, Mahathir mengatakan dia merasa dikhianati oleh Muhyiddin.

Sebab, Muhyiddin mengklaim memiliki dukungan mayoritas setelah membentuk pemerintahan baru dengan UMNO dan PAS.

Pada suatu acara kemarin di Jitra, Kedah, Mahathir mengatakan dia serasa seperti ditusuk dari belakang.

Mahathir telah menyatakan dia tidak ingin bergabung lagi dengan UMNO karena banyak pemimpinnya yang menghadapi dakwaan di pengadilan, Politisi berjuluk Dr M itu juga mengatakan bahwa menurut konstitusi, Muhyiddin "bukan perdana menteri yang tepat".

Pria berusia 94 tahun tersebut mengklaim dirinya masih menjadi ketua PPBM dan delegasi PPBM akan menyelesaikan persoalan ini pada pertemuan di April.

Mahathir mau bertemu, asalkan...

Sementara itu dilansir dari Malay Mail, Mahathir hanya akan mempertimbangkan pertemuan dengan Muhyiddin dengan satu syarat: para pemimpin politik khususnya dari UMNO yang terlibat korupsi harus disingkirkan dulu.

Mahathir menambahkan, saat ini tidak perlu bertemu dengan Muhyiddin untuk memperbaiki perselisihan politik yang sedang berlangsung antara keduanya, jika permintaannya tidak dipenuhi.

"Dia (Muhyiddin) ingin bertemu. Saya sudah bertemu dengannya sebelumnya, dan saya telah menyatakan sikap."

"Saya tidak pernah berubah. Saya berjanji untuk tidak bekerja dengan para pemimpin yang terlibat korupsi."

"Muhyiddin sendiri juga membuat janji yang telah kita saksikan di video, di mana dia mengatakan tidak akan pernah bekerja dengan UMNO."

"(Tapi) sekarang dia menerima UMNO sebagai partai terbesar di pemerintahannya, sementara partainya (PPBM) hanya enam anggota di parlemen asli sedangkan UMNO memiliki 51 (termasuk yang bergabung dengan PPBM)."

"Saya tidak punya alasan kenapa saya harus menemuinya, kecuali dia mau menyingkirkan orang-orang itu.

Mungkin kami bisa bertemu tetapi akan saya pertimbangkan," urai Dr M dikutip dari Malay Mail Minggu (8/3/2020). (aceh.tribunnews.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar