Belasan Daerah Berikut Ini Sedang Krisis Obat ARV untuk ODHA

Sabtu, 07/03/2020 20:45 WIB
Obat HIV AIDS (Indonesia AIDS Coalition)

Obat HIV AIDS (Indonesia AIDS Coalition)

law-justice.co - Lebih dari 70 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari seluruh wilayah Indonesia mengonfirmasi bahwa sedang terjadi kelangkaan stok obat ARV untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Diketahui ada 17 Kabupaten/Kota yang mengalami krisis obat ARV. Padahal, ketersediaan obat tersebut sangat dibutuhkan oleh ODHA.

Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia Baby Rivona mengatakan, selama ini puluhan LSM itu turut serta mengawal ketersediaan obat ARV di seluruh wilayah Indonesia. Hasil temuan beberapa waktu terakhir, sampai dengan tanggal 27 Februari 2020, terjadi kelangkaan stok ARV. Di beberapa wilayah bahkan ada beberapa stok jenis ARV yang sedang kosong, seperti di Depok, Jakarta Selatan, Malang, Tanjung Pinang, Kota Kupang, Yogyakarta, Surabaya, dan Padang.

Ke-70 LSM tersebut sudah mengirimkan surat kepada Menteri Kesehatan Terawan Putranto untuk segera mengambil langkah taktis guna memastikan ODHA tidak putus dalam pengobatannya. Ini adalah kejadian kesekian kalinya dalam dua tahun terakhir, dimana stok ARV mengalami krisis. Dana APBN yang sudah dialokasikan guna pembelian obat ARV, tidak bisa dieksekusi karena sistem dan mekanisme pengadaan obat ini tidak efisien.

“ARV adalah nyawa bagi saya. Dengan krisis stok saat ini, nyawa saya terancam. Kondisi ini tidak seperti yang selalu dijanjikan pemerintah terkait stok. Jujur, situasi ini membuat saya takut. ARV buat saya adalah harga mati,” kata Baby Rivona, salah seorang ODHA, dalam siaran pers kepada Law-justice.co.

Situasi kosongnya stok obat ARV kali ini bahkan terjadi di beberapa rumah sakit di DKI Jakarta. Wahyu Khresna dari Yayasan Kharisma mengatakan, ODHA merupakan warga negara yang harus dipenuhi kebutuhan dasarnya oleh negara.

"Kebutuhan yang sangat mendasar bagi ODHA adalah obat ARV, dimana saat ini terjadi banyak kekosongan di beberapa wilayah," ujar Khresna.

Sementara itu, Direktur dari LSM Rumah Cemara Aditia Taslim menegaskan, negara wajib hadir dalam situasi dimana terjadi kelangkaan obat ARV seperti saat ini. Perlu ada langkah strategis yang diambil agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Kejadian stock-out ini bukan yang pertama kali terjadi. Ini bukti ketidakseriusan pemerintah dalam melindungi warganya," pungkas dia.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar