Pasca 2 Orang Positif Corona, Ini yang Dialami Warga Studio Alam Depok

Rabu, 04/03/2020 14:31 WIB
Petugas yang datang ke Perumahan Studio Alam Depok (Antara)

Petugas yang datang ke Perumahan Studio Alam Depok (Antara)

Depok, law-justice.co - Diumumkannya dua pasien positif corona oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020) kemarin membawa dampak tersendiri bagi warga lain di Perumahan Studio Alam Depok,Jawa Barat. Apalagi setelah alamat tempat tinggal keduanya dipublikasikan oleh media nasional dan lokal.

Warga yang merupakan tetangga dari dua pasien corona yang kini sudah dirawat di RSPI Sulianto Saroso itu mencurahkan isi hati terkait dampak dari pengumuman dan publikasi tersebut, dimanan sangat mengganggu pekerjaan hingga urusan mereka yang lainnya.

Seorang warga, Bambang, mengaku diminta kantornya untuk istirahat di rumah selama 14 hari ke depan. Cerita Bambang itu disampaikan di hadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Depok, Hardiono, yang sengaja menemui para warga perumahan itu.

"Saya diistirahatkan oleh kantor selama 14 hari, diminta untuk hidup sehat di rumah, olahraga. Apabila ada pilek-batuk, saya lapor, dalam 14 hari saya baru akan diperiksa dan boleh masuk kantor," kata Bambang dalam pertemuan tersebut.

Warga lainnya, Qori, memiliki seorang anak yang bekerja di perusahaan asing bernasib sama dengan Bambang. Anaknya diminta surat keterangan sehat oleh perusahaan.

"Kebetulan anak saya bekerja di perusahaan asing, atasannya langsung meminta sebaiknya kita mengungsi. Meminta untuk anak saya dan keluarga dites dan mendapatkan sertifikat secara kesehatan, bahwa itu adalah aman. Sampai hari ini anak saya belum bisa berangkat kerja karena atasannya sampai hari ini meminta segera untuk tes," sebut Qori.

Sementara itu ada pula warga lainnya yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan curhat soal transportasi. Warga perempuan itu mengaku pesanan ojek online (online) selalu ditolak sejak peristiwa 2 warga perumahan itu dinyatakan positif terpapar virus Corona.

"Pasca perumahan ini ada yang ditetapkan positif dampaknya luar biasa yang kami rasakan dan itu berlapis. Warga kami mengalami pesen ojek online itu di-cancel berkali-kali karena mengalami ketakutan," kata warga itu.

Perihal lain yang disampaikan mengenai anak-anak warga perumahan yang bersekolah. Hal itu disampaikan warga bernama Intan.

"Sekolah terutama, sekolah tantangan psikis paling besar bagi anak-anak, terutama anak-anak kami yang berangkat sekolah. Mereka ini jangan sampai, walaupun tidak di-bully (dirundung) ada faktor psikis pada anak-anak ini," ucap Intan.

"Bahwa itu PR dari Pemkot Depok untuk ada sosialisasi ke sekolah-sekolah supaya seperti begini keadaan akan nyaman baik sehat tidak ada apa-apa. Meski datang dari Studio Alam Indah," tambahnya.

Bambang kembali menambahkan permintaan pada Pemkot Depok untuk menyampaikan ke masyarakat luas bahwa warga Perumahan Studio Alam Indah sehat semua. Dia tak ingin ketika bertemu warga di luar sana justru berbagi jarak.

"Berikan kepastian kepada masyarakat di luar, saya alhamdulillah kami dalam keadaan baik-baik saja pak. Jangan sampai kami melangkah keluar setelah tahu kami orang SAI (Studio Alam Indah) keluar pada minggir semua. Jadi kami mohon ke Pemerintah Depok dan pers di sini kami baik-baik saja," ujar Bambang.

Ditemui usai tatap muka dengan warga, Sekda Hardiono mengatakan telah mengirim Kepala Dinas Pendidikan Depok dan tenaga medis ke Kemendikbud untuk mendapatkan pengarahan penanganan anak-anak warga yang bersekolah. Dia mengatakan agar ada langkah bersama dalam penanganan anak sekolah.

"Itu juga siang ini kalau nggak salah dari Kementerian Pendidikan mengumpulkan juga tenaga kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok juga diundang di Jakarta memberikan pencerahan dan sosialisasi. Agar di dunia pendidikan pun jangan seenaknya saja memberikan keterangan-keterangan yang tidak jelas gitu, kan ada acuannya semua di situ. Sehingga jangan juga antar anak saling mem-bully," kata Hardiono.

Sementara untuk para warga yang diistirahatkan kantor, Hardinono mengatakan para warga dapat meminta surat keterangan sehat ke Dinkes Pemkot Depok. Menurutnya, sejumlah perusahaan belum mengerti kondisi nyata yang terjadi di Studio Alam Indah.

"Itu juga karena tidak paham perusahaannya juga. Perlu juga kita berikan penjelasan," ucap Hardiono.

"Ya buat saja nggak apa-apa, berikan saja kalau memang sehat, berikan keterangan sehat. Ke Dinkes saja. Mereka datang saja ke Puskesmas bisa, ke rumah sakit bisa," tambahnya. (detikcom)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar