Takut Virus Corona, Warga Australia Mulai Borong Kebutuhan Bahan Pokok

Selasa, 03/03/2020 11:03 WIB
Warga Australia mulai borong bahan kebutuhan pokok (Supplied/ABC Indonesia)

Warga Australia mulai borong bahan kebutuhan pokok (Supplied/ABC Indonesia)

law-justice.co - Sejumlah supermarket di Australia mulai kehabisan barang-barang kebutuhan rumah tanga ketelah warga mulat memborong dan menimbunnya arena kuatir wanah virus corona. 

Milly, seorang ibu rumah tanggal di Sydney Barat yang tidak mau disebutkan identitas lengkapnya, mengaku telah melakukan belanja besar-besaran akhir pekan kemarin, "seperti dunia akan kiamat" dengan membeli banyak bahan pokok.

"Saya mulai mengumpulkan barang-barang seperti sayur, kacang, dan buah-buahan dalam kaleng, tissue, makanan anjing dan kucing, barang-barang yang bisa saya simpan di kamar kosong di rumah," katanya.

Ia mengaku mulai merasa panik, terutama karena putranya yang berusia lima tahun memiliki penyakit paru-paru yang semakin memburuk.

"Saya kira saya mesti bersiap karena kami sering mengunjungi rumah sakit anak-anak, dan bila ada pandemik, kami mungkin saja terkena virus ini dari kunjungan ke rumah sakit. Tahun lalu, saya menderita flu berat, dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit, padahal saya sudah diimunisasi."

"Jadi karena saya sendiri sakit, anak saya sakit, dan virus ini juga menyerang pernafasan, kita ingin bersiap-siap." Karena kondisi kesehatan anaknya, ia juga mulai menyimpan obat-obatan. 

Sampai akhir Februari lalu, sudah 60 negara yang melaporkan adanya virus corona, dan kini termasuk di Indonesia. Di Australia terdapat tiga tambahan kasus corona yang sudah dikonfirmasi.

Perlu Berbelanja dengan Pintar

Professor Ian Mackay, pakar penyakit menular dari University of Queensland mengatakan pandemik COVID-19 akan terjadi selama beberapa minggu bahkan bulan. "Virus ini akhirnya akan sampai ke sini. Ini akan terjadi di seluruh dunia. Kita tidak akan bisa menghindarinya," kata Professor Mackay kepada ABC Radio Brisbane.

Namun Professor Mackay mengatakan sebaiknya warga tidak panik dalam membeli bahan kebutuhan pokok. Sebaliknya, warga harus tahu cara belanja yang pintar. "Kita boleh saja melakukan persiapan supaya kita merasa tenang. Kita boleh saja membeli makanan, makanan kering, obat-obatan lebih banyak dari biasanya. Namun kita masih punya waktu karena virus ini belum lagi menyebar luas di sini."

Salah satu jaringan supermarket besar di Australia, `Woolworths` telah menyatakan adanya "peningkatan pembelian barang-barang kebutuhan rumah tangga yang bisa disimpan lama".

Juru bicara jaringan supermarket lainnya, yakni `Coles` mengatakan saat ini ada kekurangan pasokan sabun anti bakteri dan produk pembersih tangan anti bakteri karena tingginya permintaan. "Coles sudah meningkatkan pengiriman barang-barang ke toko minggu ini untuk meningkatkan ketersediaan produk yang populer seperti bahan makanan tahan lama dan produk kesehatan," demikian pernyataan Coles.

Pembelian Masker juga Meningkat

Dr Maria Boulton, seorang dokter di Brisbane mengatakan pasiennya dan juga teman-temannya mulai membeli barang-barang untuk disimpan, termasuk masker. "Banyak orang mulai membeli untuk disimpan dan di beberapa toko bahan bangunan tidak ada lagi masker yang tersisa. Kami mendengar dalam semingu terakhir, orang mulai membeli makanan, obat-obatan, baterai dan bahan pembersih."

Bulan Januari lalu, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan pemerintah memiliki cadangan 12 juta masker yang akan bisa dikirimkam ke siapa saja yang memerlukan, terutama petugas layanan kesehatan. Sejauh ini, lebih dari 1.4 juta masker sudah diberikan kepada dokter, pekerja kesehatan, apoteker dan pihak berwenang yang menghadapi resiko yang bekerja di perbatasan. (ABC Indonesia)

 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar