Sebabkan Banjir, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop!

Minggu, 01/03/2020 07:22 WIB
Sebabkan Banjir, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop! (Harian Haluan).

Sebabkan Banjir, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop! (Harian Haluan).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendesak PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menunda waktu pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) selama 2 pekan.

"Dua minggu mulai tanggal 2 Maret 2020," ujar kepala Biro Komunikasi Publik PUPR, Endra Atmawidjaja di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Kementerian PUPR sebelumnya telah melayangkan surat kepada KCIC, di mana salah satu isinya menyinggung kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi yang terganggu akibat pembangunan proyek tersebut.

"Ada metode kerja, material bahu jalan, yang menyebabkan banjir. Kami meminta KCIC untuk diperbaiki. Karena ini menyangkut kelancaran jalan tol," ujarnya lagi.

Selain itu menurutnya, dalam sebuah proyek harus diperhatikan apakah sudah memenuhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Selanjutnya dalam pelaksanaan proyek juga harus lebih rapi.

"Apakah ganggu aktivitas atau tidak," tegasnya.

Foto: Progres konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) makin dikebut dengan telah selesainya proses perakitan mesin Tunnel Boring Machine (TBM) yaitu alat bor raksasa yang didatangkan khusus dari Zhanghuabang Wharf, Shanghai Tiongkok. Sejak pertama kali dirakit pada pertengahan Februari 2019, alat bor raksasa ini kini segera dioperasikan menembus lapisan tanah di bawah tol Cikampek mulai KM 3+300, dari arah Jakarta. (Dok. KCIC).

Akibat penundaan tersebut, dia menyebut pasti ada kerugian, misalnya saja target waktu yang tentunya akan meleset dari rencana. Namun, menurutnya KCIC harus menerima apa yang menjadi keputusan pemerintah. Hal ini dilakukan agar metode kerja bagus dan tidak berdampak bagi lingkungan sekitar.

"Pastinya ada kerugian, untuk nilainya tanya KCIC," tegasnya.

Sebelumnya, curah hutan tinggi yang terjadi pada Selasa (25/2) menyebabkan genangan di sejumlah ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek (Japek). Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dianggap jadi penyebabnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan proyek kereta cepat yang berada di sebelah ruas tol Cikampek menutupi saluran pembuangan air atau drainase. Basuki ingin membongkar drainase yang tertutup proyek KCJB.

"Karena ada pengerjaan Proyek KCIC, Kereta Cepat maka kita bongkar drainasenya. Kita bongkar karena dia menutupi. Kalau itu iya, di KM 8, 19, 34," ungkap Basuki di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Basuki akan memerintahkan anak buahnya untuk membongkar drainase tanpa memerlukan izin dari pihak lain. Proyek kereta cepat ini berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Saya bilang saya sudah datang ke lapangan, saya bilang nggak usah izin, bongkar. Ini dari Pak Dirutnya [KCIC], Pak Chandra [Chandra Dwiputra]. Lalu juga Deputy Project Manager SinoHydro, namanya Du Chang Ling," pungkasnya. (CNBCIndonesia.com).

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar