Mahfud Ingin Gabungkan Desk Pembangunan di Papua

Sabtu, 29/02/2020 19:23 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (Foto: Humas Kemendagri)

Menkopolhukam Mahfud MD (Foto: Humas Kemendagri)

law-justice.co - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi peristiwa di Nabire, yang menewaskan seorang supir truk karena diamuk massa, pada Minggu (23/02/2020) lalu. Masih maraknya tindak kekerasan di Papua, menuntut pemerintah agar segera membentuk desk gabungan.

“Kalau peristiwanya itu sudah sangat teknis operasional lapangan ya. Biar polisi aja yang menjelaskan,” ujar Mahfud di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (28/02/2020).

Korban diketahui bernama Yus Yunus (26) asal Polewali, Sulawesi Barat. Menurut Kasat Lantas Polres Nabire AKP Hendra Krisnawan, pengeroyokan itu bermula dari seorang pengendara motor yang merupakan warga Papua, menabrak seekor babi. Pengendara motor tersebut kemudian terlempar dan terlindas truk yang dikendarai Yus Yunus.

Beberapa orang yang berada di lokasi menuding Yunus sebagai penyebab peristiwa tersebut. Dalam video yang beredar, penganiayan terhadap korban dilakukan warga di depan Polisi yang sempat datang di lokasi kejadian. Yunus akhirnya tewas karena beberapa luka di bagian kepala.

Menyikapi peristiwa tersebut, Mahfud menyampaikan, berencana untuk memadukan semua desk untuk pembangunan Papua yang telah di undang dalam rapat koordinasi kunjungan kerja pada minggu lalu di gedung DPR-MPR RI.

“Dulu kan ada kelompok yang berbeda-beda. Satu di sini (Kemenkopolhukam) ada desk Papua. Tapi di Bapenas ada juga Timpres 9 tentang pembangunan Papua. Nah, kami akan sambungkan desk Papua di Bapenas dengan desk Papua di Kemenkopolhukam. Itu dijadikan satu biar lebih komperhensif, tidak terkesan ini kok ada tindakan Hankam sendiri,” ujar Mahfud.

(Lili Handayani\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar