Pernyataan Presiden Amerika Soal Virus Corona Dinilai Menyesatkan

Sabtu, 29/02/2020 17:56 WIB
Presiden AS, Donald Trump (Ist)

Presiden AS, Donald Trump (Ist)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Amerika Serikat (AS( Donald Trump dalam sebuah jumpa pers, pada Rabu (26/2), mengatakan pemerintahannya telah meminimalkan risiko virus corona dan tengah mengembangkan vaksin secara cepat. Trump menegaskan jumlah kasus COVID-19 di AS "secara substansial turun, bukan naik."

Dia mengatakan dari 15 orang yang positif terjangkit virus itu, hanya satu yang mengalami sakit berat, dan "lainnya dalam kondisi yang baik."

"(Jumlah) 15 itu, dalam beberapa hari, akan turun mendekati nol. Itu pekerjaan sangat bagus yang telah kami lakukan," kata Trump.

Trump juga mengatakan negaranya sedang bekerja "secara cepat mengembangkan vaksin" untuk COVID-19 dan "akan memiliki suntikan flu untuk (penyakit) itu" dalam waktu tidak lama lagi.

Benarkah jumlah kasus COVID-19 di AS menurun?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperbarui data setiap Senin, Rabu dan Jumat. Hingga 26 Februari 2020, CDC mencatat ada 15 kasus positif COVID-19 di negara itu. Angka itu tidak termasuk 45 warga negara AS yang positif terjangkit dan dipulangkan dari Wuhan, China (3) dan kapal pesiar Diamond Princess (42).

Pernyataan Trump bahwa jumlah kasus COVID-19 di AS terus menurun mendekati angka nol menyesatkan. Faktanya, data jumlah kasus dihitung secara kumulatif dan banyaknya pasien yang sembuh tidak mengurangi angka totalnya.

Sejumlah pejabat kesehatan AS juga telah mengatakan beberapa hari sebelumnya, termasuk pada hari yang sama saat Trump menggelar jumpa pers, bahwa kemungkinan jumlah kasus akan bertambah.

"...kami menduga akan ada lebih banyak kasus, dan inilah saat yang tepat untuk bersiap-siap," kata Wakil Direktur Utama CDC Anne Schuchat sebelum Trump menyebut jumlah kasus yang menurun.(wartaekonomi)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar