Pandangan Objektif Ilmuwan Barat Terhadap Nabi Muhammad SAW

Jum'at, 28/02/2020 20:03 WIB
Ilustrasi (romadecade)

Ilustrasi (romadecade)

law-justice.co - Bagi umat Islam, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam (SAW) adalah pemimpin dan suritauladan yang wajib diimani dan diikuti. Beliau Muhammad SAW tak hanya dikagumi umatnya sendiri, tetapi juga mendapat pujian dan pengakuan dari pemikir dan ilmuwan barat yang notabene non muslim.

Dalam buku “Sejarah Tuhan; Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh Orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam selama 4000 Tahun”, Karen Armstrong menerangkan bagaimana Islam lahir sebagai agama yang rasional. Karen Armstrong, seorang penulis dan komentator masalah agama terkemuka asal Inggris mengatakan Islam mampu mengubah masyarakat jahiliyah Arab menjadi pusat peradaban dunia baru.

Dalam buku Muhammad Prophet For Our Time (1991), edisi Indonesia yang diterbitkan Mizan Pustaka, 2013, Karen Armstrong juga memaparkan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang yang luar biasa yang berbakat, pemberani, dan kompleks. Dia memperlihatkan karakter dan ide-ide Nabi demikian kuat untuk mengubah sejarah secara drastis dan menarik jutaan pengikut.

Pemaparan Karen Armstrong tentang Nabi Muhammad SAW adalah suatu cara untuk membendung kebencian Barat terhadap Islam. Ia ingin mengenalkan Nabi Muhammad sebagai Founding Father pertama dalam Islam kepada Eropa.

Berikut Pandangan Ilmuwan Barat tentang Nabi Muhammad SAW:

1. Dr Zuwaimer, orientalis Kanada.
Dalam bukunya ‘Timur dan Tradisinya’ mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa Muhammad adalah termasuk pemimpin agama terbesar. Bisa juga dikatakan bahwa dia adalah seorang reformis, mumpuni, fasih, pemberani dan pemikir yang agung. Tidak boleh kita menyebutnya dengan apa yang bertentangan dengan sifat-sifat ini. Al-Qur’an yang datang besama Muhammad dan sejarahnya menjadi saksi atas kebenaran klaim ini.”

2. Bretly Hiler, Orientalis Jerman.
Dalam bukunya ‘Orang-Orang Timur dan Keyakinan-keyakinan Mereka’ mengatakan, “Muhammad adalah seorang kepala negara dan punya perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya. Dia menghukum orang-orang yang melakukan pidana sesuai dengan kondisi zamannya dan sesuai dengan situasi di mana Nabi hidup di antara mereka. Nabi ini adalah seorang penyeru kepada agama Tuhan Yang Esa. Dalam dakwahnya, dia menggunakan cara yang lembut dan santun meskipun dengan musuh-musuhnya. Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki oleh jiwa manusia. Keduanya adalah ‘keadilan dan kasih sayang.’

3. Bernardesho, Pemikir Inggris.
Dalam bukunya berjudul ‘Muhammad’ mengatakan, “Dunia ini sangat membutuhkan pemikiran Muhammad. Nabi inilah yang meletakan agamanya senantiasa dalam posisi terhormat dan tinggi, agama yang paling kuat di dalam mencerna seluruh peradaban dan kekal sepanjang masa. Saya melihat banyak dari anak keturunan bangsaku yang masuk agama ini dengan bukti nyata. Agama ini akan mendapatkan kesempatan yang luas di benua ini -maksudnya adalah Eropa-. Bahwa para tokoh agama pada abad pertengahan, akibat dari kebodohan dan fanatisme, telah menggambarkan agama Muhammad dengan gambaran yang gelap. Mereka menyebut agama Muhammad sebagai musuh bagi Kristen. Namun, setelah saya mengkaji tentang orang ini (Muhammad), saya menemukan kekaguman yang luar biasa. Saya sampai pada kesimpulan bahwa dia bukan musuh bagi Kristen. Namun, sebaliknya harus disebut penyelamat manusia. Dalam pandangan saya, sekiranya dia memegang kendali dunia pada hari ini pastilah dia bisa menyelesaiakan masalah kita yang dapat menjamin perdamaian dan kebahagiaan yang menjadi harapan manusia.

4. Snersten Elasogi, Professor Bahasa Aramaik.
Bukunya “Sejarah Hidup Muhammad” menjelaskan, “Sungguh kita tidak netral pada Muhammad kalau kita mengingkari apa yang ada pada dirinya, berupa sifat-sifat yang agung dan keistimewaan-keistimewaannya. Muhammad telah terjun di dalam perang kehidupan yang benar menghadapi kebodohan dan kesemrawutan, tetap teguh pada prinsipnya. Dia terus memerangi tindakan yang melampaui batas sampai berakhir pada kemenangan yang nyata. Sehingga syariatnya menjadi syariat yang paling sempurna, dia di atas para tokoh agung sejarah.”

5. Mister Snack, Orientalis Amerika.
Bukunya “Diyanatul Arab” mengatakan, “Muhammad muncul 570 tahun setelah Nabi Isa. Tugasnya adalah untuk meningkatkan akal manusia dengan memberinya dasar-dasar utama dan akhlak yang mulia, mengembalikan kepada keyakinan Tuhan yang Esa dan kehiduan setelah kematian.”

6. Michael Hart, Ahli Sejarah asal Amerika Serikat.
Dalam bukunya ‘Seratus Tokoh dalam Sejarah’ mengatakan, “Pilihan saya Muhammad menjadi orang pertama yang terpenting dan teragung sebagai tokoh sejarah telah mengagetkan para pembaca. Namun dia (Muhammad) adalah satu-satunya tokoh dalam semua sejarah yang sukses dengan kesuksesan sangat tinggi pada tingkat Agama dan Dunia. Ada banyak rasul, nabi dan para pemimpin yang memulai dengan misi-misi agung. Namun mereka meninggal tanpa penyempurnaan misi-misi tersebut, seperti Isa di Kristen, atau yang lain telah mendahului mereka, seperti Musa di Yahudi. Namun Muhammad adalah satu-satunya (Rasul) yang menyempurnakan misi agamanya, menetapkan hukum-hukumnya dan diimani oleh bangsa-bangsa selama hidupnya. Karena dia mendirikan negara baru di sisi agama. Sedang di bidang dunia dia juga menyatukan kabilah-kabilah di dalam bangsa, menyatukan bangsa-bangsa di dalam umat, meletakan buat mereka semua asas kehidupannya, menggariskan masalah-masalah dunianya, meletakannya pada titik tolak menuju dunia. Dan juga di dalam hidupnya, dia adalah (Rasul) yang memulai risalah agama serta dunia dan menyempurnakannya.

7. Leo Tolstoy, Sastrawan besar asal Rusia.
Karya sastranya dianggap sebagai sastra yang paling bernilai tercatat dalam peninggalan kemanusiaan. Dia mengatakan, “Cukuplah Muhammad sebagai kebanggaan karena dia telah membebaskan umat hina yang haus darah dari cakar-cakar setan tradisi yang tercela. Membuka di depan muka mereka jalan yang tinggi dan maju. Bahwa syariat Muhammad akan menguasai dunia karena kesesuaiannya dengan akal dan kebijaksanaan.

8. Dr. Shaberk, Cendekiawan Austria.
Dia mengatakan, “Sesungguhnya manusia pasti bangga memiliki afiliasi dengan tokoh seperti Muhammad. Dia itu meski dengan keumiannya (tidak bisa baca dan tulis) beberapa belas abad yang lalu mampu membuat undang-undang. Kita orang Eropa akan menjadi sangat bahagia apabila bisa sampai ke puncaknya.”

9. Thomas Carlyle, Filsuf Inggris Peraih Hadiah Nobel.
Dalam bukunya “Para Pahlawan” mengatakan, “Sungguh menjadi sangat aib bagi siapapun yang berbicara pada masa ini mengeluarkan ungkapan bahwa agama Islam adalah kedustaan dan bahwa Muhammad adalah penipu. Kita harus memerangi penyebaran kata-kata yang absurd dan memalukan ini. Sesungguhnya risalah yang ditunaikan utusan (Rasul) tersebut masih menjadi pelita yang bercahaya selama 12 abad lamanya. Apakah ada di antara kalian yang mengira bahwa risalah ini yang menjadi pegangan hidup dan matinya jutaan orang yang tak terhidung jumlahnya adalah kedustaan dan penipuan.”

10. Goethe, Sastrawan Jerman.
Dia mengatakan, “Sesungguhnya kita warga Eropa dengan seluruh pemahaman kita, belum sampai kepada apa yang telah dicapai Muhammad. Dan tidak akan ada yang melebihi dirinya. Saya telah mengkaji dalam sejarah tentang keteladanan yang tinggi untuk umat manusia ini. Dan saya temukan itu pada Nabi Muhammad. Demikianlah seharusnya kebenaran itu menang dan tinggi, sebagaimana Muhammad telah sukses menundukkan dunia dengan kalimat tauhid.”

11. Edward Montet, Mantan Rektor Universitas Genewa.
Dalam Bukunya “Al-Madaniyah As-syarqiyah” menyatakan, “Muhammad adalah seorang Nabi berdasarkan pengakuan kaum Yahudi kuno. Dia telah mempertahankan suatu akidah murni yang tidak ada hubungannya dengan keberhalaan dan ia berusaha menyelamatkan kaumnya dari suatu agama yang gersang yang tidak layak hidup lagi serta untuk mengeluarkan mereka dari kebejatan akhlak yang hina. Sudah tentu keikhlasannya tidak dapat diragukan. Begitu pula semangat keagamaannya yang menggelora dalam kalbunya. (Sindonews)

 

(Hidayat G\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar