Kata Masinton Sindiran Megawati Bukan untuk Jokowi, Untuk Siapa?

Kamis, 27/02/2020 17:44 WIB
Presiden Jokowi tengah menyalami Megawati. (Politik Today)

Presiden Jokowi tengah menyalami Megawati. (Politik Today)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sempat mengeluarkan pernyataan bernada sindirian kepada pihak-pihak yang memaksakan anaknya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada. Lantas, ada yang langsung berspekulasi bahwa sindiran itu untuk Presiden Jokowi yang mendukung putra sulungnya maju di pemilihan wali kota Solo pada September 2020 mendatang.

Terkait hal itu, Politikus PDIP, Masinton Pasaribu mengatakan ucapan Megawati tersebut ditujukan kepada internal PDIP. Dia juga menegaskan bahwa pernyataan Megawati tersebut bukanlah pernyataan yang baru, karena selalu diucapakan Megawati setiap acara pembekalan.

"Itu pernyataan buat internal kader. Buat kami itu bukan hal yang baru. Dalam setiap pembekalan internal beliau menyampaikan," kata Masinton di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Dia menyebut pernyataan Megawati tersebut ingin menunjukan PDIP sebagai partai terbuka. Maksud pernyataan tersebut, PDIP bukan partai keluarga.

"Partai yang berbasis kader maka tugas parpol menyiapkan kaderisasi dan terbuka buat siapapun," ujarnya.

Masinton pun membantah ucapan Megawati sebagai bentuk sindiran terhadap Presiden Joko Widodo. Diketahui saat ini, anak dan menantu Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution maju dalam Pilkada 2020.

"Tidak menyindir siapa-siapa. Jauh sebelum Gibran dicalonkan bu Mega sudah menyatakan itu. Itu menegaskan bahwa PDIP partai kader, bukan partai keluarga," ujarnya.

Sebelumnya, Megawati menyindir ada kader partai yang memaksa anaknya maju ke ajang pilkada. Namun, anak tersebut tak memiliki kemampuan. Ia pun berharap partai yang dipimpinnya tak menjadi partai yang hanya diisi lingkaran keluarga saja tapi juga bisa berkembang.

Dia menyampaikan pernyataan itu saat pidato dalam acara pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten, kota, dan provinsi untuk Pilkada 2020 di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.

Presiden RI ke-5 itu menyatakan pada 2024 akan ada regenerasi. Maka itu, semestinya anak-anak muda yang didorong maju. Namun, jangan memaksakan anak sendiri jika tidak mampu.

Spekulasi dalam politik mencuat pernyataan Megawati kemungkinan menyindir SBY. Sebab, SBY punya putra sulung Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang sempat diusung ke Pilkada DKI 2017. AHY pun masih digadang-gadang elite Demokrat untuk Pilpres 2024. Lalu, asumsi lain ucapan Mega dikaitkan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Putra sulung Jokowi itu maju ke Pilkada Wali Kota Solo 2020 lewat PDIP.(wartaekonomi)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar