Ibu Ini Curhat Sambil Nangis, Jokowi Ancam Gubernur dan Kapolda Riau

Selasa, 25/02/2020 14:32 WIB
Seorang ibu di Riau sedang menyampaikan curahan hatinya kepada Jokowi sambil menangis (Kompas)

Seorang ibu di Riau sedang menyampaikan curahan hatinya kepada Jokowi sambil menangis (Kompas)

Riau, law-justice.co - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak tega mendengar curahan hati (curhat) sambil menangis dari seorang ibu yang lahannya dieksekusi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan demi kepentingan sebuah perusahaan di Provinsi Riau. Mendengar isi curhatan ibu tersebut, Jokowi pun langsung mengancam Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Kejadian ini jadi momen istimewa saat kunjungan Presiden Joko Widodo di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Jumat (21/2/2020) lalu.

Seorang ibu asal Pelalawan mencurahkan isi hatinya pada Presiden Jokowi sembari berkaca-kaca, hingga membuat para pejabat yang hadir terdiam.

Mulai dari Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sampai Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyimak dengan serius, tanpa sepatah kata pun.

Lahan dieksekusi

Kejadian bermula saat Jokowi meminta tiga orang perwakilan kelompok penerima Surat Keterangan (SK) Perhutanan Sosial untuk maju berdialog dengannya. Mereka adalah perwakilan dari Kabupaten Pelalawan, Kampar dan Rokan Hulu.

Seorang ibu dari Pelalawan memulai curhat dengan nada lantang dan mata berkaca-kaca. Ia bercerita bahwa lahan perkebunan kelapa sawit milik warga di Desa Gondai, Pelalawan dieksekusi oleh Dinas LHK.

"Saya minta tolong sama Pak Jokowi, lahan kami dieksekusi oleh DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Mohon bantuannya, Pak Jokowi," minta ibu tersebut.

Warga Desa Gondai itu juga mengeluhkan adanya alat berat yang berada di lahannya. Padahal ibu tersebut sudah mengantongi SK untuk memanfaatkan lahan itu.

"Pangkalan Gondai kan sudah ini (dibuatkan SK), terus?" kata Jokowi sambil menunjuk SK Perhutanan Sosial yang diberikan.

"Kalau sudah, kenapa alat berat belum keluar dari lahan kami?" tanya ibu itu balik.

Warga mengetahui bahwa alat berat tersebut adalah milik perusahaan.

"Alat berat milik PT NWR masih di lahan kami. Tolong kami, Pak. Lihatlah kami yang di bawah, Pak," tuturnya.

Perintahkan gubernur dan kapolda terjun, lalu ancam kalau tak selesai

Jokowi tak tinggal diam. Ia meminta gubernur dan kapolda mengecek informasi itu.

"Iya, iya. Oh iya, (saya) nangkap milik PT Sebentar. Pak Gub (Gubernur Riau), nanti Pak Kapolda juga tolong dicek," kata Jokowi sambil menoleh ke belakang tempat Gubernur dan Kapolda Riau duduk di kursi.

Jokowi kembali menegaskan agar persoalan tersebut dapat diselesaikan. Bahkan dia mengancam akan menurunkan tim dari Jakarta jika tak juga diselesaikan.

"Tolong dicek ke lapangan. Kalau tidak selesai, saya turunkan tim dari Jakarta," kata Jokowi dalam acara pembagian SK pemanfaatan hutan tersebut. (tribunnews)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar